Beijing (ANTARA) - Selama satu dekade kerja sama pertanian dalam kerangka kerja Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI), China telah membantu meningkatkan hasil pertanian di banyak negara mitra dan menurunkan angka kelaparan di kalangan penduduk setempat.

Menurut laporan China Foundation for Human Rights Development dan New China Research (NCR), sebuah wadah pemikir (think thank) di bawah naungan Xinhua Kamis (7/12),  menunjukkan bahwa kelaparan telah lama menjadi salah satu masalah paling parah yang dihadapi dunia. 

Laporan yang berjudul "Untuk Dunia yang Lebih Baik - Melihat Satu Dekade Terakhir dalam Bersama-sama Mengejar Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (BRI) dari Perspektif Hak Asasi Manusia" itu menyebutkan kerja sama pertanian merupakan salah satu bidang penting dalam pembangunan kerja sama BRI.

Laporan tersebut mengatakan bahwa China telah menandatangani lebih dari 100 dokumen kerja sama pertanian dan perikanan dengan hampir 90 negara mitra dan organisasi internasional, serta membentuk mekanisme kerja sama pertanian regional, seperti mekanisme kerja sama "10+10" untuk lembaga penelitian pertanian China-Afrika, yang secara aktif mempromosikan kerja sama regional dalam ketahanan pangan.

Hingga 2021, China telah mengirim lebih dari 2.000 pakar dan teknisi pertanian ke lebih dari 70 negara dan kawasan, mempromosikan dan mendemonstrasikan lebih dari 1.500 teknologi pertanian di banyak negara, dan membantu sejumlah proyek meningkatkan produksi rata-rata 40 persen hingga 70 persen, demikian menurut laporan tersebut. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023