Ottawa (ANTARA) - Sekitar 3,5 juta warga Kanada, atau 11,7 persen dari total populasi orang dewasa, dilaporkan mengalami gejala jangka panjang setelah terinfeksi COVID-19 pada Juni 2023, menurut Statistics Canada pada Jumat (8/12).

Mengungkap hasil penelitian yang bermitra dengan Badan Kesehatan Masyarakat Kanada (Public Health Agency of Canada), badan statistik nasional tersebut mengatakan bahwa dari warga yang terus mengalami gejala jangka panjang, 79,3 persen di antaranya merasakan gejala selama enam bulan atau lebih, termasuk 42,2 persen yang merasakan gejala selama satu tahun atau lebih.

Gejala jangka panjang dari infeksi COVID-19, atau long COVID, didefinisikan sebagai adanya gejala selama tiga bulan atau lebih setelah terjangkit COVID-19 yang tidak dapat dijelaskan oleh penyebab lain.

Menurut hasil penelitian, sekitar 7 dari 10 orang melaporkan mengalami long COVID setiap hari atau hampir setiap hari ketika gejalanya sangat parah, dan sekitar 1 dari 5 orang melaporkan sering atau selalu sulit beraktivitas sehari-hari akibat gejala tersebut.

Secara keseluruhan, separuh dari orang yang masih mengalami long COVID melaporkan bahwa gejala-gejala tersebut tidak membaik seiring berjalannya waktu.

Dua pertiga warga dewasa Kanada yang memeriksakan diri ke layanan kesehatan untuk long COVID mereka melaporkan tidak mendapatkan pengobatan, layanan, atau dukungan yang memadai, kata Statistics Canada. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023