Los Banos, Filipina, (ANTARA/PRNewswire)- University of the Philippines Los Baños (UPLB), pemerintah Korea Selatan melalui Korea International Cooperation Agency (KOICA), dan International Rice Research Institute (IRRI) segera mendirikan pusat riset genomika pertanian (agricultural genomics) di lingkungan kampus guna meningkatkan ilmu pertanian yang berbasiskan genomika di Filipina.

Lembaga baru UPLB Agricultural Genomics Research Center (AGRC) menjadi bagian dari kolaborasi yang terjalin dengan KOICA selama enam tahun untuk meningkatkan keahlian, mempererat kemitraan akademik antara UPLB dan universitas-universitas di Korea, sekaligus menambah daya saing riset pertanian Filipina.

"Setelah meletakkan dasar-dasar AGRC hari ini, kami berharap, lembaga ini dapat menjadi pusat keunggulan yang memajukan sains dan inisiatif keberlanjutan, tak hanya di Asia Tenggara, namun juga seluruh dunia," ujar Chancellor, UPLB Jose V. Camacho.

Kolaborasi ini menyediakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengikuti program doktor di universitas-universitas Korea, serta melibatkan program riset uji coba MS di IRRI. IRRI juga telah mengembangkan 10 program magang di bidang riset pertanian mutakhir, serta memberikan arahan bagi mahasiswa program studi tersebut melalui aktivitas riset unggulan di laboratorium terbaru AGRC, serta fasilitas-fasilitas lain milik IRRI.

"Fasilitas riset ini merupakan salah satu dari banyak langkah yang akan ditempuh bersama untuk mengembangkan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan dan efisien bagi komunitas petani di seluruh dunia. Target akhirnya, fasilitas riset ini dapat membina ilmuwan yang dapat membantu kalangan petani di seluruh dunia meningkatkan daya saing dan produktivitas di tengah tantangan global," jelas Interim Director General, IRRI, Dr. Ajay Kohli.

Menjelang pembangunan fasilitas riset ini, program peningkatan keahlian telah diikuti lebih dari 1.800 peserta. Selain menyalurkan modal tahap awal (seed funding), Republik Korea, melalui KOICA, akan terus menugaskan para pakar yang akan memberikan nasihat dan bantuan teknis guna memfinalisasi rencana operasional dan pelatihan di fasilitas riset tersebut. 

"Didukung IRRI, proyek ini menjanjikan implementasi sains dan teknologi yang lebih baik di sektor pertanian. KOICA sangat optimis bahwa kolaborasi yang terjalin hari ini turut berkontribusi terhadap daya saing Filipina di sektor pertanian, serta meningkatkan ketahanan pangan di negara ini," kata Vice President, KOICA, YM. Lee Yun Young.

Duta Besar Korea untuk Filipina YM Lee Sang Hwa juga menilai, AGRC merupakan bentuk dari hubungan erat yang terjalin antara Korea dan Filipina, serta lompatan penting dalam membangun ketahanan pangan, mengentaskan kemiskinan, serta memberdayakan masyarakat pedesaan di Filipina.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023