Hasil NSO2 DSLG 40 sampai 50 persen lebih rendah dari hasil buangan emisi minyak bumi, turbin
Palu (ANTARA) -
PT Donggi Senoro Liquified Natural Gas (DSLNG) mengklaim emisi buangan dihasilkan dari cerobong suar perusahaan lebih rendah dari emisi buangan menggunakan bahan bakar minyak (BBM), batu bara dalam menghasilkan energi listrik
 
"Hasil NSO2 DSLG 40 sampai 50 persen lebih rendah dari hasil buangan emisi minyak bumi, turbin. Hasil pembuangan pengelolaan energi gas alam ini di nilai ramah lingkungan ,"kata Corporate Communication Manager DSLG Andika Paramandana dalam sesi bertukar informasi bagian dari kegiatan Festival Media 2 Sulawesi Tengah di Palu, Minggu.

Baca juga: DLHK: Penanaman bambu di Humbang Hasundutan sebagai pemulihan alam
 
Ia menjelaskan, pihaknya banyak melakukan pengendalian lingkungan, pengelolaan limbah dan upaya-upaya pencegahan emisi.
 
"Kami juga melakukan konservasi sumber daya alam (SDA),"ucapnya dalam acara bertajuk aksi media untuk perubahan iklim dan energi baru terbarukan.
 
Ia mengemukakan, perusahaan kilang selalu menjadi perhatian api suar keluar dari cerobong bila proses produksi, lalu energi api keluar tersebut dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik, sehingga emisi keluar semakin terminimalisasi.
 
"Dengan terobosan teknologi ini kami mendapat penghargaan dari pemerintah. Proses produksi diterapkan saat ini sebagai bentuk kampanye menekan perubahan iklim. Kami melakukan penghematan konsumsi biogas sekitar 11.120 juta kaki kubik dan tercatat di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)," tutur Andika.

Baca juga: Pameran seni Kisah Rimba jadi inspirasi masyarakat lebih peduli hutan
 
Ia menambahkan ,pihaknya tetap berupaya menjaga ekosistem alam didukung dengan ketersediaan lahan terbuka hijau (RTH) alami di kawasan DSLG masih sangat luas dibanding luas jumlah Kilang.
 
"Menjaga dan merawat lingkungan sudah menjadi komitmen kami, ucapnya.
 
Menurut kajian dilakukan pihaknya, parameter pencemaran udara gas alam paling rendah,dibanding energi fosil lainnya. Oleh sebab itu bersihnya bahan bakar gas menjadi kunci untuk transisi energi.

Baca juga: Pertamina meraih peringkat ESG nomor satu dunia

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023