Palangka Raya (ANTARA) -
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman optimis lahan jagung seluas 600 hektare di kawasan Food Estate Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah dapat ditangani dengan baik, terutama melalui kolaborasi yang kuat antara Kementan bersama Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
 
"Food estate ini untuk masa depan anak cucu kita, untuk generasi kita ke depan. Dan ini adalah kontribusi kita dalam memberi pangan masyarakat dunia. Ini mimpi besar kita, mimpi besar Presiden Jokowi, juga mimpi besar Kemenhan. Saya optimis karena semua on progres, saya optimis segera bisa ditangani," kata Mentan dalam keterangan yang diterima di Palangka Raya, Senin.
 
Mentan bersama Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra meninjau kegiatan food estate berupa tanaman jagung di Kabupaten Gunung Mas untuk memastikan pangan nasional dalam kondisi aman.

Baca juga: Kementan akselerasi Food Estate di Pulang Pisau Kalteng
 
Dia menilai food estate yang dikerjakan ini sudah sangat bagus karena jagung yang ditanam memiliki kualitas panen yang sangat besar. Hal ini terlihat dari keragaan daun dan batang yang tumbuh sesuai dengan kondisi pertanaman di Kalimantan.
 
Mentan pun mengajak masyarakat agar saling bahu-membahu mendukung upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan jagung nasional, sehingga tak perlu diributkan secara meluas.
 
"Ini terlalu kecil untuk kita ributkan dan polemik. Bayangkan kalau kita membagi 600 hektare dari 7,4 juta hektare, itu hanya 0,008 persen. Tapi ini dibahas di media harusnya ini dihentikan karena sangat kecil. Apalagi anggaran food estate ini hanya Rp54 miliar, kecil sekali, itu pun bantuannya dari Kementerian PU. Tetapi percaya enam bulan ke depan, tiga bulan sampai enam bulan masalah ini selesai," katanya.

Baca juga: Mentan Amran nilai program “food estate” perlu dilanjutkan
 
Lebih dari itu, Mentan menambahkan food estate ini nantinya bakal dijadikan sebagai sentra dan kekuatan besar bagi cadangan pangan Indonesia ke depan, terutama dalam mengantisipasi kepadatan jumlah penduduk yang terus meningkat.
 
"Tiap tahun penduduk kita bertambah kurang lebih 3,5 juta. Jadi ini harus disiapkan makanannya, harus disiapkan pangannya. Kalau tidak dari sekarang, bisa bermasalah bangsa ini. Ingat kalau krisis ekonomi sektor pertanian berjaya dan COVID-19 mampu kita lewati. Akan tetapi kalau krisis pangan siapa yang bisa mengatasi," tutupnya.

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023