Pembersihan aliran sungai belum selesai dilakukan
Lubuk Basung,- (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengerahkan tiga unit alat berat untuk membersihkan material banjir bandang menimbun badan jalan penghubung jorong dan membersihkan aliran Sungai Rangeh, Nagari atau Desa Bayua, Kecamatan Tanjung Raya.
 
Camat Tanjung Raya Roza Syadefianti di Lubuk Basung, Senin, mengatakan alat berat yang dikerahkan itu milik Balai Wilayah Sungai Lima Sumbar satu unit jenis ekskavator, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Agam dua unit.
 
"Dua unit alat berat PUTR itu jenis ekskavator satu unit dan whelloder satu unit," katanya.
 
Ia mengatakan, alat berat tersebut dikerahkan untuk membersihkan material banjir bandang menimbun badan jalan dan saat ini jalan sudah bisa dilalui kendaraan.

Baca juga: BPBD Agam: 68 unit rumah terdampak longsor
Baca juga: Semen Padang salurkan sembako bagi korban banjir di Agam
 
Pembersihan material itu juga mengerahkan 50 orang dari BPBD Agam, Satpol-PP dan Damkar Agam, TNI, Polres Agam dan lainnya.
 
Alat berat tersebut juga untuk membersihkan aliran sungai yang tertimbun material, sehingga air dengan lancar mengalir.
 
"Pembersihan aliran sungai belum selesai dilakukan dan berharap beberapa hari ke depan selesai," katanya.
 
Ia menambahkan, banjir bandang di Sungai Rangeh, Nagari Bayua, Kecamatan Tanjung Raya akibat intensitas hujan cukup tinggi, Kamis (7/12). Banjir bandang susulan juga terjadi pada Jumat (8/12).

Baca juga: Sumbar tambah 10 alat berat bersihkan material longsor di Agam
Baca juga: Jalan tertimbun longsor di Agam berangsur terbuka
 
Akibat bencana itu, 234 warga mengungsi ke Kantor Wali Nagari Bayua dan SDN 02 Bayua pada Sabtu (9/12), keesokan harinya (10/12) sebanyak 136 jiwa dan 136 jiwa pada Senin (11/12).
 
Rumah warga yang rusak berat dua unit, 35 unit rusak sedang dan 33 rusak ringan.
 
Material banjir bandang juga menghanyutkan prasarana fasilitas pendidikan TK Kembang Melati dengan kondisi rusak berat, merusak Mushala Taqwa Muhammadiyah kondisi berat, SD rusak ringan, merusak sarana olahraga, menimbun lahan pertanian dan perkebunan.
 
"Untuk lahan pertanian yang terdampak sedang didata Dinas Pertanian Agam," katanya.
 
Ia mengakui, bantuan untuk korban banjir bandang sudah berdatangan dari perantau Tanjung Raya, Dinas Sosial Agam, dan BPBD Sumbar.
   
 

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023