Kapuas Hulu (ANTARA) - Bea Cukai Nanga Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat mencatat devisa hasil ekspor di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau perbatasan Indonesia-Malaysia, sejak Januari sampai  November 2023  mencapai kurang lebih sebesar Rp5,4 miliar.

"Ada sekitar 85,4 ton produk pertanian dan perikanan Kapuas Hulu yang terjual ke pasar global dan itu peluang yang perlu terus dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat perbatasan," kata Kepala Bea Cukai Nanga Badau Heri Purwanto, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Selasa.

Disampaikan Heri, Kabupaten Kapuas Hulu memiliki potensi produk untuk ekspor yang cukup menjanjikan yaitu produk perikanan air tawar seperti ikan seladang, ikan tapah, ikan jelawat dan ikan semah.

Sedangkan, untuk produk pertanian yaitu lada, petai, timun, durian dan sayuran lainnya.

Menurut dia, apabila potensi itu terus dikembangkan maka sangat menjanjikan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu yang merupakan kabupaten berbatasan langsung dengan negara Malaysia.

Geliat ekspor di PLBN Badau cukup mengalami peningkatan sejak dibukanya jalur ekspor pada Januari 2023 lalu.

Dari catatan Bea Cukai Badau, mulai Januari sampai dengan November 2023 devisa hasil ekspor sudah mencapai Rp5,4 miliar dari 85,4 ton produk pertanian dan perikanan.

"Perolehan devisa hasil ekspor tertinggi itu pada November ini sekitar Rp700 juta lebih," ucap Heri.

Ia mengatakan, pihaknya terus berkomitmen untuk mendorong peluang ekspor itu melalui program Pojok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta adanya klinik ekspor di kawasan PLBN Badau.

Dia menjelaskan program itu sebagai upaya untuk menggerakkan pelaku UMKM dan masyarakat di Kapuas Hulu dalam membaca peluang potensi ekspor dengan memanfaatkan potensi yang ada di Kapuas Hulu baik itu di bidang perikanan, pertanian maupun kerajinan tangan masyarakat.

Pada Tahun 2023 ini, kata Heri, program utama Bea Cukai Badau, diawali dengan membangun system aplikasi layanan Ceisa 4.0 dan didukung oleh instansi terkait lainnya sehingga terwujud kegiatan ekspor UMKM perbatasan yang mengangkat perekonomian di perbatasan.

"Tentunya kami akan terus konsisten bekerja sama dengan sejumlah pihak terkait untuk mendorong peningkatan kegiatan ekspor," katanya.

Ia juga menyampaikan Bea Cukai Nanga Badau terus memberikan sosialisasi dan edukasi serta pemahaman kepada masyarakat terkait prosedur serta pengurus ekspor dengan proses yang mudah dengan tetap mengacu kepada peraturan yang berlaku.

Bahkan, belum lama ini , Bea Cukai Badau melakukan kunjungan ke perusahaan sawit di daerah setempat untuk mendorong ekspor CPO dan turunannya yang hampir tiga tahun berhenti.

"Kami sangat berharap dari kegiatan ekspor itu pertumbuhan ekonomi masyarakat di perbatasan semakin meningkat serta mendatangkan pendapatan untuk negara," tutur Heri.
 

Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023