Kita perlu mewaspadai ketergantungan terhadap pasar Tiongkok menjadi semakin tinggi
Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal menyebut Indonesia masih perlu melakukan diversifikasi ekspor agar tidak bergantung pada negara mitra dagang utama seperti China.

“Kita perlu mewaspadai ketergantungan terhadap pasar Tiongkok menjadi semakin tinggi. Selama ini kita selalu suarakan pentingnya diversifikasi ekspor,” kata Faisal dalam CORE Economic Outlook 2024 di Jakarta, Selasa.

Menurut Faisal, dalam jangka pendek atau sampai 5 tahun mendatang, ketergantungan terhadap pasar China dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke China sebesar 1 persen setiap Produk Domestik China (PDB) naik 1 persen.

Dalam jangka panjang atau sampai 10 tahun mendatang, ekspor Indonesia ke China bisa tumbuh 37,6 persen setiap kenaikan 1 persen PDB China.

Namun pada saat yang sama, penurunan ekonomi China juga berpotensi menurunkan ekspor Indonesia ke Negeri Tirai Bambu tersebut, yang pada akhirnya berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Faisal menyoroti dalam lima tahun terakhir, kecuali di 2020 saat pandemi COVID-19, ekspor Indonesia ke China rata-rata tumbuh 24 persen per tahun, sementara ekspor ke negara lain tumbuh 6,26 persen.

“Jadi memang ekspor ke China tumbuh cepat. Sisi plusnya, dari struktur, ada penambahan ekspor produk besi dan baja hasil hilirisasi ke China, salah satunya nikel,” kata Faisal.

Ekspor nikel Indonesia ke China tumbuh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain yang juga mengekspor nikel seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam.

Selain ke China, ekspor Indonesia ke India tumbuh rata-rata sebesar 12,26 persen per tahun, ke negara-negara Asean tumbuh 5,36 persen, ke Jepang tumbuh 2,73 persen, ke Amerika Serikat tumbuh 2,65 persen, dan ke Eropa tumbuh 2,60 persen per tahun.


Baca juga: Pakar: Peningkatan ekspor-investasi kunci Indonesia jadi negara maju
Baca juga: Kemendag beri kemudahan ekspor dengan penghapusan biaya penerbitan SKA
Baca juga: KKP cegah ekspor benih lobster lewat kerja sama dengan Vietnam


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023