Washington (ANTARA) - Laju inflasi Amerika Serikat (AS) pada November 2023 mencapai 3,1 persen secara tahunan atau year on year (yoy), turun dibandingkan bulan sebelumnya 3,2 persen (yoy), demikian dilaporkan Departemen Tenaga Kerja AS pada Selasa (12/12).

Indeks untuk tempat tinggal terus meningkat pada November, mengimbangi penurunan untuk indeks bahan bakar bensin, papar laporan tersebut.

Indeks energi turun 2,3 persen pada bulan yang sama saat penurunan 6 persen pada indeks bahan bakar bensin melampaui perimbangan kenaikan dalam indeks komponen energi lainnya.

Laporan inflasi terbaru itu menunjukkan bahwa apa yang disebut IHK inti, yang tidak mencakup bahan pangan dan energi, naik tipis sebesar 0,3 persen pada November, setelah naik 0,2 persen pada Oktober.

Inflasi inti pada Oktober 2023 naik 4 persen dalam 12 bulan terakhir, seperti yang terjadi dalam periode 12 bulanan yang berakhir pada Oktober 2022. Ini merupakan perubahan 12 bulanan terendah sejak periode yang berakhir pada September 2021.

Indeks yang meningkat pada November meliputi sewa, sewa setara pemilik (owners' equivalent rent), perawatan medis, dan asuransi kendaraan bermotor. Indeks untuk pakaian, perabot dan operasional rumah tangga, komunikasi, serta rekreasi termasuk dalam daftar indeks yang mengalami penurunan pada bulan tersebut.

Desmond Lachman, senior fellow di American Enterprise Institute yang juga mantan pejabat Dana Moneter Internasional (IMF), menyampaikan kepada Xinhua bahwa inflasi tampaknya berada pada jalur penurunan yang jelas.

Seiring dengan melambatnya inflasi, para pelaku pasar sangat mengharapkan Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga di angka 5,25 hingga 5,5 persen pada Rabu (13/12).

Menurut CME FedWatch Tool, para pedagang saat ini melihat ada peluang 98,5 persen bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga.

Pewarta: Xinhua
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2023