Optimis karena kondisi setelah Pemilihan Umum (Pemilu), secara historikal biasanya terjadi pembalikan, artinya responnya bagus, peningkatan transaksi
Jakarta (ANTARA) - Kepala Divisi Riset PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Verdi Ikhwan optimistis rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di pasar saham Indonesia dapat mencapai target senilai Rp12,25 triliun pada tahun 2024.

“Optimis karena kondisi setelah Pemilihan Umum (Pemilu), secara historikal biasanya terjadi pembalikan, artinya responnya bagus, peningkatan transaksi,” ujar Verdi dalam Edukasi Wartawan bertema Market Outlook 2024 yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Selain itu, lanjutnya, peningkatan RNTH tahun depan juga akan dipengaruhi oleh meningkatnya supply and demand seiring meningkatnya jumlah perusahaan tercatat dan jumlah investor di pasar modal Indonesia.

“Kita punya base dari supply and demand, jumlah emiten kita banyak, jumlah investor banyak. Sehingga, kita optimis, termasuk kondisi makro kita, pemerintah menargetkan tumbuh 5 persen, itu lumayan gede dibandingkan negara lain,” ujar Verdi .

Lebih lanjut, pihaknya optimistis jumlah perusahaan tercatat baru yang akan melangsungkan Initial Public Offering (IPO) akan mencapai target yang sebanyak 62 perusahaan pada tahun depan.

“Kita tidak memilah-milah emiten gede ataupun kecil yang masuk ke bursa, walaupun kita berusaha mencari emiten yang gede. Karena, ujung- ujungnya nanti likuiditasnya menjadi cukup bagus,” ujar Verdi.

Pada tahun 2023 ini, BEI telah merevisi target rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) dari sebelumnya senilai Rp14,75 triliun menjadi Rp10,75 triliun.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat RNTH pasar saham per November 2023 senilai Rp10,54 triliun, atau naik dibandingkan Oktober 2023 yang senilai Rp10,48 triliun.

Dalam kesempatan ini, Verdi juga optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada tahun depan, seiring potensi tren penurunan suku bunga acuan, meskipun di dalam negeri sedang terselenggara Pemilu.

“Kalau kita melihat dari kondisi yang ada, rekor yang pernah kita capai di level 7.300-an pada tahun 2022 itu di tahun 2024 optimis bisa dilalui,” ujar Verdi.


Baca juga: BEI sebut sektor keuangan dan properti berpotensi ‘cuan’ di 2024
Baca juga: IHSG berpeluang "volatile" pascadebat perdana capres- cawapres
Baca juga: 10 perusahaan beraset besar antri gelar IPO di BEI

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023