Pontianak (ANTARA) - Perum LKBN Antara Biro Kalimantan Barat berkomitmen melawan penyebaran informasi palsu menjelang Pemilu 2024  dengan menggelar kegiatan workshop pencegahan hoaks bagi pemilih pemula di daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia.

"Kami menggelar kegiatan cegah hoaks dari batas negeri dengan tema pencegahan mis-disinformasi bagi pemilih pemula yang dilaksanakan di Kecamatan Sajingan Besar yang berbatasan langsung dengan Malaysia," kata Kepala Perum LKBN Antara Biro Kalimantan Barat, Helti Marini Sipayung di Aruk, Kalbar, Rabu.

Dia menjelaskan kegiatan itu sebagai rangkaian dari HUT ke-86 Perum LKBN Antara yang diperingati setiap tanggal 13 Desember.

Selain melakukan kegiatan tersebut, pada pagi dilakukan kegiatan penanaman pohon di lima titik lokasi perbatasan.

"Menjelang pemilu semakin banyak informasi hoaks yang beredar. Melalui workshop ini kita ingin memberikan informasi kepada para pemilih pemula yang nota bene adalah pelajar SMA 1 Sajingan dan SMK1 Sajingan serta beberapa perwakilan mahasiswa Poltesa," katanya.

Helti Marini Sipayung menegaskan urgensi pencegahan misinformasi terutama bagi pemilih pemula yang rentan terhadap pengaruh informasi yang tidak akurat.

 "Pemilih pemula adalah aset bangsa yang harus dilindungi, dengan pemahaman yang benar, mereka dapat membuat keputusan politik yang cerdas," tuturnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh para pemuda, mahasiswa, dan tokoh masyarakat setempat. Workshops itu diselenggarakan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang cara mengidentifikasi dan menanggapi informasi palsu.

"Kami berupaya memberikan alat kritis kepada pemilih pemula agar mereka dapat menyaring informasi yang masuk dan tidak mudah terpengaruh oleh hoaks," katanya.

Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan narasumber yang merupakan pewarta Antara Biro Kalbar, Rendra Oxtora serta Ketua Bawaslu Kabupaten Sambas Yesi Mayasanti yang memberikan materi terkait pengawasan isu negatif dalam pemilu.

Melalui kegiatan ini, Helti Marini Sipayung mengharapkan para peserta workshop memiliki pengalaman dan pengetahuan untuk memperkuat kemampuan mereka dalam membedakan informasi yang benar dan berita palsu.

Di tempat yang sama, Camat Sajingan Besar, Kabupaten Sambas Obertus mengatakan, pihaknya memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan itu yang merupakan langkah positif dalam membentuk masyarakat yang cerdas dan kritis terhadap informasi.

Pada kesempatan itu dirinya mengajak masyarakat luas untuk bersama-sama melawan penyebaran informasi palsu.

"Ini adalah tanggung jawab bersama. Dengan bersatu, kita dapat menciptakan lingkungan informasi yang sehat dan bermanfaat bagi perkembangan demokrasi di Indonesia, khususnya di wilayah Sambas," tuturnya.

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2023