Jakarta (ANTARA News) - Ketua Harian Bidang Organisasi dan Kelembagaan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Rusfian menilai petani sudah siap mengambil alih distribusi pupuk bersubsidi melalui koperasi sebagai wadah petani.

"Wadah petani itu bisa Koperasi Unit Desa (KUD) maupun Koperasi Tani (Koptan) yang kini mulai banyak bermunculan di daerah-daerah," kata Rusfian di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, para petani di Indonesia sudah mulai menyadari pentingnya berkoperasi dan memperkuat kelembagaan mereka agar bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan sendiri sekaligus menekan potensi permainan pasar dalam pupuk bersubsidi.

Ia mencontohkan sejumlah koperasi petani mulai bermunculan di wilayah Sulawesi Selatan, Lampung, dan Kalimantan Barat.

"Mereka siap, semua pihak seharusnya memberikan kesempatan bagi mereka untuk memperjuangkan nasib mereka sendiri dengan menjadi penyalur pupuk untuk kepentingan mereka juga," katanya.

Sementara itu, untuk menunjang kinerja produksi pertanian di Indonesia, pemerintah telah menganggarkan Rp16,2 triliun untuk subsidi pupuk.

Alokasi anggaran subsidi pupuk tersebut diantaranya untuk subsidi pupuk murni sebesar Rp15,8 triliun, dan pembayaran kurang bayar tahun 2010 sebesar Rp314 miliar.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Guntur Mulyo W
Copyright © ANTARA 2013