"Sekarang ini persediaan darah untuk golongan A dan AB di DKI Jakarta sudah kosong," kata Ulfah saat dihubungi Antara di Jakarta, pada Selasa siang.
Tidak hanya di wilayah Jakarta, persediaan darah untuk golongan A dan AB juga dinyatakan kosong di Unit Transfusi Darah Cabang Palang Merah Indonesia di Bogor serta Padang.
Kosongnya persediaan untuk kedua golongan darah ini membuat pasien yang membutuhkan darah harus menggunakan donor pengganti.
"Mereka yang butuh darah harus menggunakan pendonor yang berasal dari keluarganya, karena stok darah golongan A dan AB sudah benar-benar kosong," jelas Ulfah.
Kosongnya persediaan darah untuk dua golongan darah tersebut dikarenakan pada bulan Ramadhan ini banyak umat Muslim yang enggan mendonorkan darahnya karena takut dapat membatalkan puasanya.
"Padahal kalau mendonorkan darah saat puasa justru akan menambah amal ibadah mereka," jelas Ulfah.
Dijumpai di tempat yang berbeda pada Rabu (10/7), dokter spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH menjelaskan bahwa kegiatan donor darah memiliki manfaat bagi kesehatan terutama bila dilakukan pada saat berpuasa.
Ari menjelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan donor darah, sebenarnya membantu tubuh melakukan proses regenerasi darah.
Kadar besi (Fe) dalam darah akan berkurang sehingga kandungan besi di dalam darah menjadi lebih stabil, ini akan membuat jantung pendonor menjadi lebih sehat.
"Sementara itu saat berpuasa tubuh sebenarnya melakukan detoksifikasi alami. Tubuh akan mengeluarkan racun-racun dengan lebih baik bila terjadi regenerasi darah," jelas Ari.
Idealnya setelah melakukan aksi donor darah, ada baiknya pendonor banyak mengkonsumsi air minum, sehingga pada bulan puasa dianjurkan proses pengambilan darah dilakukan sesudah buka puasa, atau mendekati buka puasa, imbuh Ari.
Pewarta: Maria Rosari
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013
