Nanti akan banyak yang menuju ke negara kita untuk membangun industri turunan tembaga.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi langkah PT Smelting yang melakukan ekspansi pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga untuk mendukung hilirisasi industri di Indonesia.

Melalui ekspansi PT Smelting, yang dibangun bersama oleh PT Freeport Indonesia bekerja sama dengan Mitsubishi, maka kapasitas pengolahan konsentrat tembaga smelter bertambah dari 1 juta metrik ton menjadi 1,3 juta metrik ton per tahun.

“Ini menunjukkan komitmen PT Freeport Indonesia dan Mitsubishi untuk membangun hilirisasi dengan ekspansi, sehingga nilai tambah itu ada di Indonesia,” kata Presiden Jokowi dalam peresmian ekspansi PT Smelting, di Gresik, Jawa Timur, Kamis, yang dipantau secara daring.

Dengan ekspansi PT Smelting dan smelter lain yang sedang dibangun PTFI di Gresik dengan kapasitas 1,7 juta metrik ton konsentrat tembaga per tahun, Jokowi berharap nantinya Indonesia bisa memproduksi total 3 juta metrik ton konsentrat tembaga.

“Dengan begitu nanti akan muncul industri-industri baru, seperti yang sudah ada dalam proses pembangunan untuk copper foil. Nanti akan banyak yang menuju ke negara kita untuk membangun industri turunan tembaga,” ujar dia.

Tidak hanya tembaga, Presiden pun berharap hilirisasi industri juga dilakukan untuk komoditas mineral lain, seperti nikel, bauksit, dan timah untuk meningkatkan nilai tambah dan membuka lapangan kerja di Indonesia.

“Jangan sampai kita kirim lagi mineral dalam bentuk mentah, barang-barang perkebunan pertanian dalam bentuk mentah. Semua harus minimal setengah jadi atau syukur bisa (diolah menjadi) barang jadi,” ujar Jokowi menegaskan.

PTFI berencana melanjutkan peningkatan kapasitas pengolahan tembaga sampai akhir Desember 2023, sehingga pada awal 2024 PT Smelting akan mampu beroperasi dengan kapasitas baru.

Dengan nilai investasi 250 juta dolar AS (sekitar Rp3,7 triliun), PTFI sekaligus meningkatkan kepemilikan sahamnya terhadap PT Smelting dari 39,5 persen menjadi 65 persen. Sementara itu, PT Mitsubishi Material Corporation memegang 35 persen kepemilikan saham PT Smelting.

Selain melakukan ekspansi PT Smelting, PTFI juga sedang menyelesaikan smelter keduanya di KEK Java Integrated Industrial and Port Estate di Gresik, yang pembangunannya telah 83 persen rampung per November 2023.
Baca juga: Sudirman: Presiden beri sinyal lanjutkan investasi Freeport
Baca juga: Presiden luncurkan teknologi 5G mining PTFI di Papua


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023