Jakarta (ANTARA) - Pendiri DesaBumi Gamma Thohir menilai generasi muda memiliki peran penting untuk mencapai target nol emisi karbon atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

"Untuk mencapai target nol emisi tahun 2060, generasi muda dapat menjadi aktor dan memiliki peran penting untuk memberikan kontribusi positif dalam upaya pengendalian perubahan iklim, khususnya di Indonesia," kata Gamma di Jakarta, Kamis.

Gamma menyampaikan, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki kondisi iklim, kebutuhan energi, karakteristik jaringan listrik, sumber daya alam, serta potensi energi terbarukan yang berbeda di setiap wilayah.

Menyadari bahwa diperlukan optimalisasi potensi sumber energi terbarukan sesuai dengan karakteristik dan budaya masing-masing daerah, beberapa waktu lalu DesaBumi menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Society of Renewable Energy (SRE) di Conference of the Parties (COP-28) yang berlangsung di Expo City Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Melalui DesaBumi, lanjut Gamma, pihaknya berkolaborasi dengan SRE untuk mempercepat dan memperluas akses kelistrikan di desa terpencil, melalui energi terbarukan yang disesuaikan dengan potensi dan karakteristik masing-masing daerah, termasuk budaya.

"Kami menargetkan 10 desa terpencil di Indonesia, yang betul-betul belum teraliri listrik. Harapan kami, ketersediaan akses listrik ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Gamma.

Kerja sama DesaBumi dengan SRE itu akan menambah deretan inisiatif energi terbarukan yang telah dijalankan DesaBumi.

Tak hanya bertujuan untuk menjembatani kesenjangan pembangunan antara perdesaan dan perkotaan melalui energi baru dan terbarukan, dengan DesaBumi Gamma berharap dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia yang hidup di daerah terpencil.

Tercatat sejak 2015 hingga kini, DesaBumi telah menyediakan akses listrik yang berasal dari energi terbarukan di tiga lokasi di Indonesia.

Pada 2015, DesaBumi memfasilitasi listrik sebanyak 75 rumah milik masyarakat di Kasepuhan Ciptagelar Sukabumi, Jawa Barat, yang terletak di lereng Gunung Halimun melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berkapasitas 40 kilo watt (kw).

Kemudian di tahun 2022, DesaBumi memperluas kontribusinya dengan menyediakan akses listrik masyarakat di Desa Liyu, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.

Di desa yang terletak di kawasan geosite Geopark Meratus itu, DesaBumi mendukung akses listrik dari energi surya berkapasitas 2,9 kw untuk pengembangan kegiatan pariwisata yang ramah lingkungan.

Saat ini, kunjungan pariwisata di Desa Liyu meningkat dan tercatat mencapai 6.000 kunjungan per bulan.

Lebih lanjut, Gamma menjelaskann pada semester I-2023, di Desa Bangkiling Raya, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, DesaBumi menyediakan akses listrik melalui pemasangan panel surya dengan kapasitas 5,3 kw.

Fasilitas listrik itu telah dirasakan manfaatnya oleh 400 santri Pondok Pesantren Mifthahululum, yang berkolaborasi erat dengan Desa Bangkiling Raya untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam, demi kesejahteraan warga setempat.

Dalam kegiatan bisnis pesantren, akses listrik mampu menerangi 35 rumah lebah, memfasilitasi perikanan air tawar dengan 20.000 ikan, dan telah menghasilkan hingga pendapatan sekitar 30.000 dolar AS.

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023