PBB (ANTARA) - Seorang utusan China, Kamis (14/12), meminta Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menerapkan penyesuaian yang diperlukan terhadap mekanisme sanksi Afghanistan berdasarkan situasi di lapangan.

Deputi Perwakilan Tetap China untuk PBB Geng Shuang menyampaikan seruan tersebut dalam sesi penjelasan setelah DK PBB mengadopsi resolusi untuk memperbarui mandat tim pemantau yang bertugas membantu Komite Sanksi Afghanistan.

Afghanistan berada pada tahap penting rekonstruksi damai. Masyarakat internasional perlu mempertahankan perhatian dan komitmennya serta memperkuat keterlibatan yang konstruktif dengan otoritas Afghanistan guna membantu negara itu keluar dari krisis kemanusiaan yang dialaminya.

Selain itu, tutur Geng, Afghanistan juga diharapkan dapat meningkatkan ekonomi dan mata pencariannya, meraih kembali momentum pembangunannya, menyempurnakan perlindungan terhadap hak asasi manusia, dan kembali berintegrasi ke dalam keluarga besar bangsa-bangsa.

Ancaman teroris di Afghanistan masih tergolong serius. Masyarakat internasional perlu mempertahankan kewaspadaan tingkat tinggi, menjaga solidaritas dan kerja sama, menghapus standar ganda, serta membantu Afghanistan untuk secara efektif memerangi segala jenis kekuatan teroris, dan dengan tegas mencegah Afghanistan kembali menjadi pusat organisasi teroris.

China selalu menganjurkan kontak langsung antara tim pemantau dan otoritas Afghanistan, serta pembentukan saluran komunikasi yang efektif.

"Sebagaimana dinyatakan dalam pembukaan resolusi, DK PBB harus memastikan bahwa mekanisme sanksi secara efektif mendukung perdamaian dan stabilitas di Afghanistan, dan harus melakukan penyesuaian yang diperlukan berdasarkan perkembangan situasi di lapangan," jelas Geng.

China juga mengapresiasi inklusi bahasa dalam resolusi yang mendorong tim untuk mengunjungi Afghanistan dan berkomunikasi dengan semua pihak dari Afghanistan.

"Mengingat perkembangan situasi saat ini, China yakin DK PBB harus membuat penyesuaian yang tepat waktu terhadap mekanisme sanksi itu guna memfasilitasi keterlibatan pragmatis antara masyarakat internasional dan Afghanistan, serta menghindari dampak negatif terhadap mata pencarian rakyat Afghanistan dan pembangunan negara itu," jelasnya.

China berharap kunjungan tim tersebut dapat dilaksanakan dengan lancar sesegera mungkin, ujar Geng.


 
   Para perwakilan memberikan suara mengenai rancangan resolusi dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York, Kamis (14/12/2023). (ANTARA/Xinhua/HO-PBB/Loey Felipe)



Sebagai langkah pertama, DK PBB harus secepatnya mengaktifkan kembali pengecualian perjalanan (travel exemption) bagi beberapa pejabat Taliban Afghanistan.

China selalu menyatakan bahwa pengecualian perjalanan merupakan instrumen yang diperlukan untuk memfasilitasi dialog dan keterlibatan, dan instrumen itu tidak seharusnya dijadikan sebagai alat tawar-menawar untuk mengangkat atau memberi tekanan, kata Geng.

China juga telah mengajukan proposal spesifik terkait hal ini, yang sayangnya tidak tercermin dalam draf resolusi tersebut.

China berharap para anggota dewan terus menjaga komunikasi terkait isu ini, menunjukkan pragmatisme dan fleksibilitas, serta berusaha untuk sesegera mungkin mendapatkan solusi yang tepat guna mengatasi kekhawatiran semua pihak, sehingga dapat mendukung tahap berikutnya dari dialog dan interaksi dengan otoritas Afghanistan, ujar Geng.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023