Beijing (ANTARA) - Pasar pariwisata China mengalami lonjakan luar biasa dalam tiga kuartal pertama tahun 2023, menurut data Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China, Kamis (14/12).

Kementerian tersebut mencatat pariwisata domestik China mencapai 3,67 miliar kunjungan dan meraih pendapatan mengejutkan sebesar 3,7 triliun yuan atau sekitar 520,47 miliar dolar AS dalam periode tersebut.

Ini menunjukkan peningkatan kunjungan sebesar 75 persen dan peningkatan pendapatan sebesar 114 persen secara tahunan.

Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata China Du Jiang mengatakan meningkatnya minat untuk melakukan perjalanan di kalangan penduduk pada tahun 2023 telah secara signifikan mendongkrak pariwisata domestik.

"Lonjakan tersebut tidak hanya mendorong peningkatan belanja konsumen di sektor ini, tetapi juga berperan dalam mendorong pemulihan ekonomi," kata Du.

Kementerian tersebut juga secara aktif mempromosikan produk-produk pariwisata baru yang menampilkan kegiatan berkemah, pariwisata es dan salju, olahraga, dan lain-lain, guna memenuhi preferensi pariwisata yang beragam dari masyarakat, tutur Du.

Dia menambahkan bahwa berbagai rute perjalanan bertema juga diciptakan bagi para wisatawan.

China merumuskan rencana tiga tahunan untuk meningkatkan perjalanan inbound untuk menyediakan produk pariwisata lebih berkualitas dan layanan lebih nyaman bagi para wisatawan yang berkunjung ke China, imbuh Du.

Sementara itu, Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata China Lu Yingchuan mengatakan biro-biro perjalanan dan perusahaan-perusahaan perjalanan daring di China telah diizinkan melanjutkan layanan pariwisata outbound berkelompok menuju 138 negara guna memfasilitasi pemulihan pariwisata outbound.


PASAR PERTUNJUKAN YANG KUAT
Lu mengatakan bahwa pasar pertunjukan di China juga semakin berkembang, dengan jumlah acara pertunjukan menghasilkan pendapatan dalam tiga kuartal pertama tahun 2023 atau melampaui level sebelum pandemi.

Selama periode tersebut, sebanyak 342.000 pertunjukan semacam itu digelar secara nasional atau naik 121 persen dari periode serupa tahun 2019, kata Lu.

Dia menambahkan pertunjukan-pertunjukan itu menghasilkan pendapatan sebesar 31,54 miliar yuan dan menarik 111 juta penonton, masing-masing mewakili pertumbuhan 84,2 persen dan 188,5 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019.

Banyak produksi teater China, baik yang baru dibuat maupun dipentaskan ulang, diterima dengan baik oleh para penonton, kata Lu, seperti drama tari "Wing Chun", Opera Yue "New Dragon Gate Inn", dan Opera Kunqu "The Peony Pavilion".

Dia menambahkan kementeriannya akan terus menerapkan mekanisme dan kebijakan dalam pengembangan bakat, komunikasi internasional, dan kreasi teatrikal, sehingga dapat mempersembahkan lebih banyak produksi yang berkualitas tinggi kepada para penonton.


MENJADI DIGITAL
Lu juga menyoroti peran digitalisasi budaya yang merupakan langkah krusial dalam mendorong pembangunan sektor budaya berkualitas tinggi.

Angka-angka dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China menunjukkan bahwa sekitar 900.000 benda dan set peninggalan budaya di Museum Istana atau 48 persen dari total koleksinya mengalami proses digitalisasi.

Data kementerian itu juga menunjukkan bahwa di antara 1,43 juta set koleksi di Museum Nasional China, 700.000 set di antaranya telah diproses secara digital.

Lu menambahkan bahwa mendorong digitalisasi sumber daya semacam itu memberikan dasar kuat untuk pemanfaatan dan presentasi lebih baik.

China juga melipatgandakan upaya untuk menyediakan konten digital dalam layanan-layanan budaya publik, termasuk proyek-proyek untuk membangun sistem perpustakaan pintar dan platform cloud kebudayaan publik, ungkap Lu.

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China berjanji akan merumuskan kebijakan dan peraturan pendukung, termasuk yang berkaitan dengan regulasi pasar dan perlindungan kekayaan intelektual, guna memfasilitasi digitalisasi yang baik di sektor tersebut.

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023