diharapkan akan dapat memberikan manfaat kepada pemerintah sebagai pengambil kebijakan, dan juga kepada para pelaku industri kayu baik di sektor hulu maupun sektor hilir
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berharap interkoneksi sistem informasi produk kehutanan dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan memacu kinerja industri kayu olahan dan industri furnitur nasional.

Kemenperin sepakat untuk melakukan pertukaran data antara Sistem Informasi Pengelolaan Hutan Lestari (SIPHL) milik KLHK dengan Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) Kemenperin dengan fasilitasi Kemenko Kemaritiman dan Investasi (Marves) lewat penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang pertukaran dan pemanfaatan data bahan baku kayu dan produk olahan kayu (interkoneksi sistem informasi produk industri kehutanan).

"Interkoneksi antara SIPHL KLHK dan SIINas Kemenperin ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat kepada pemerintah sebagai pengambil kebijakan, dan juga kepada para pelaku industri kayu baik di sektor hulu maupun sektor hilir," kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika di Jakarta, Jumat.

Adapun manfaat kepada pemerintah antara lain adalah adanya transparansi aliran data bahan baku kayu kepada sektor hilir maupun sebaliknya sebagai bahan data dalam pengambilan kebijakan.

"Manfaat untuk pelaku industri adalah nantinya diharapkan ada dashboard ketersediaan bahan baku kayu dan offtaker industri hilir sehingga proses aliran bahan baku kayu ke industri jadi lebih cepat,' imbuhnya.

Dalam catatan Kemenperin, pada tahun 2022, industri olahan kayu, rotan, bambu sebagai salah satu subsektor industri agro memberikan kontribusi sebesar 4 persen dengan nilai kinerja ekspor mencapai 4,66 miliar dolar AS.

Berdasarkan data SIINas dan asosiasi, terdapat 520 perusahaan industri kayu olahan (KBLI 16) dengan serapan tenaga kerja langsung sebanyak 310.330 orang. Adapun total realisasi investasi industri kayu olahan di Indonesia sebesar Rp3,5 triliun sepanjang tahun 2022. Sementara itu, tercatat kinerja ekspor industri furnitur menembus 2,47 miliar dolar AS pada tahun 2022.

Sedangkan jumlah industri furnitur (KBLI 31) sebanyak 1.114 perusahaan dengan serapan tenaga kerja langsung hingga 143.119 orang dan total investasi sepanjang tahun 2022 sebesar Rp2,9 triliun.

Diketahui, Kemenko Marves memfasilitasi interkoneksi sistem informasi produk kehutanan untuk mendekatkan sistem informasi di hulu dan hilir serta mendukung sinergisitas antar lembaga di era digital.

Fasilitasi tersebut tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang pertukaran dan pemanfaatan data bahan baku kayu dan produk olahan kayu yang ditandatangani oleh Deputi Bidang Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti, Plt Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Agus Justianto, dan Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika di Jakarta, Kamis (14/12).

Poin utama interkoneksi sistem informasi ini adalah menjadikan SIPHL dan SIINas saling bertukar data secara dua arah melalui sistem online. Data penggunaan kayu dan produk olahan kayu tersedia secara real-time melalui dashboard di KLHK dan Kemenperin, yang mendukung pemerintah memonitor produksi dan penggunaan kayu serta produk olahan kayu industri dalam negeri.

Kerja sama ini menjadi langkah konkret sinergi antar lembaga untuk mendukung ketertelusuran bahan baku hingga menjadi produk kayu jadi serta untuk meningkatkan produksi industri kehutanan Indonesia.

Baca juga: Industri kayu gergajian dan olahan siap intensifkan pasar Asia
Baca juga: Kemenperin: Pulp dan kayu olahan jadi andalan hilirisasi hasil hutan
Baca juga: Kemenperin restrukturisasi industri kayu guna tingkatkan ekspor

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023