Seoul (ANTARA) - Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang mulai mengoperasikan sistem untuk berbagi informasi waktu nyata mengenai rudal balistik Korea Utara pada Selasa, demikian disampaikan Kementerian Pertahanan Korsel.

Langkah tersebut diambil sebagai penguatan kerja sama trilateral antara ketiga negara di tengah uji coba rudal yang berulang kali dilakukan Pyongyang.

Sistem ini diharapkan memungkinkan ketiga negara mendeteksi dan melacak proyektil yang ditembakkan Korea Utara dengan lebih cepat dan akurat.

"Ketiga negara membangun sistem tersebut untuk mendeteksi dan mengevaluasi rudal yang ditembakkan Korut pada waktu nyata untuk meningkatkan kemampuan agar dapat menjamin keselamatan masyarakat,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Kementerian menambahkan bahwa kemampuan sistem tersebut telah berhasil diverifikasi melalui pra-tes yang baru-baru ini diadakan dan sistem tersebut beroperasi secara normal.

Pengoperasian sistem tersebut dilakukan hanya sehari setelah Korut meluncurkan apa yang disebut rudal balistik antar benua Hwasong-18.Terakhir kali Korut menembakkan ICBM pada 12 Juli.

Kementerian juga mengatakan bahwa ketiga negara itu menetapkan rencana multi-tahun untuk latihan militer trilateral. Kebijakan ini akan diterapkan mulai tahun depan untuk memberikan respons yang lebih baik terhadap meningkatnya ancaman rudal dan nuklir dari Korea Utara.

Baca juga: China respon rudal balistik Korut, Semenanjung Korea sangat kompleks
Baca juga: Susul Korut, Korsel luncurkan satelit mata-mata yang pertama
Baca juga: AS, Jepang, Korsel pertama kalinya gelar latihan udara

Sumber: Kyodo-OANA

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023