Los Angeles (ANTARA) - Kasus penyakit pernapasan terus meningkat di Amerika Serikat (AS) menjelang periode liburan seiring jumlah pasien yang dilarikan ke rumah sakit akibat COVID-19, flu, dan respiratory syncytial virus (RSV) mencapai level tertinggi sejak awal tahun ini.

Jumlah penyakit pernapasan yang menyebabkan penderitanya mencari layanan perawatan kesehatan mencatatkan lonjakan atau meningkat di sebagian besar wilayah di negara tersebut, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS.

Tambahan lebih dari 22.700 pasien COVID-19 yang dilarikan ke rumah sakit dilaporkan di seluruh AS pada pekan yang berakhir pada 9 Desember, angka tertinggi sejak Februari, menurut data terbaru yang dirilis oleh CDC pada Senin (18/12).

Di tingkat nasional, level kemunculan hasil positif dalam tes laboratorium untuk influenza dan kunjungan ke unit gawat darurat akibat influenza mengalami peningkatan, menurut CDC.

Aktivitas influenza musiman melonjak di sebagian besar wilayah negara itu, dengan wilayah Southeast, South Central, dan West Coast melaporkan level aktivitas tertinggi, menurut tinjauan mingguan CDC.

Angka mingguan untuk pasien flu yang dibawa ke rumah sakit terus meningkat.

Sejauh ini terdapat sedikitnya 3,7 juta kasus penyakit, 38.000 kasus rawat inap, dan 2.300 kasus kematian akibat flu pada musim ini di AS, menurut CDC.
 
   Seorang pelancong memasuki pintu masuk Bandara Nasional Ronald Reagan Washington di Arlington, Virginia, Amerika Serikat, 14 April 2022. (Ting Shen/Xinhua) 


Rumah sakit anak di AS menghadapi gelombang RSV yang parah tahun lalu, yang memiliki potensi bahaya bagi anak usia dini, terutama bayi, dan beberapa rumah sakit dibuat kewalahan. 

Tahun ini, gelombang RSV tampaknya telah stabil dan mencapai puncaknya di tingkat nasional, menurut CDC.

Direktur CDC Mandy Cohen menyerukan kepada warga AS agar melakukan vaksinasi, terutama menjelang liburan akhir tahun, memesan tes virus corona gratis di rumah, dan mempertimbangkan untuk mengadopsi langkah-langkah pencegahan yang biasa dilakukan, termasuk mencuci tangan secara teratur, membuka jendela untuk ventilasi, dan mengenakan masker.

Meski demikian, tingkat vaksinasi COVID-19, influenza, dan RSV di negara itu masih tergolong rendah.

Persentase populasi yang melaporkan sudah menerima vaksin COVID-19 yang telah diperbarui mencapai 7,8 persen untuk anak-anak dan 18,3 persen untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, termasuk 37,4 persen di kalangan orang dewasa berusia 65 tahun ke atas, menurut data CDC.

Tingkat cakupan vaksinasi flu mencapai 43,3 persen untuk anak-anak dan 42,2 persen untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, termasuk 69,3 persen di kalangan orang dewasa berusia 65 tahun ke atas, tunjuk data CDC.

Terdapat "kebutuhan mendesak" untuk menggenjot cakupan vaksinasi di saat angka kasus flu dan COVID-19 terus meningkat secara nasional, kata CDC. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023