Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Rabu (20/12) meragukan kemungkinan kesepakatan baru untuk menjamin pembebasan sandera-sandera lainnya yang ditahan oleh Hamas bakal segera tercapai.

Kendati begitu, ia menyatakan para pejabat senior AS terus mengupayakan terobosan untuk mencapai kesepakatan tersebut.

"Tidak ada harapan pada saat ini, tetapi kami terus berupaya," kata Biden kepada wartawan, ketika ditanya kemungkinan kesepakatan itu akan dicapai dalam waktu dekat.

Ada 239 sandera yang diperkirakan dibawa ke Jalur Gaza setelah serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober 2023 ke Israel. Hampir 1.200 warga diyakini tewas dalam serangan itu.

Beberapa sandera telah dibebaskan pada November selama jeda kemanusiaan selama sepekan. Mereka ditukar dengan pembebasan sejumlah warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Israel memperkirakan lebih dari 130 sandera masih ditahan Hamas.

Lebih dari 19.600 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, tewas dalam serangan Israel sejak Oktober, menurut pejabat kesehatan di wilayah tersebut.

Pengeboman dan operasi darat Israel juga mengakibatkan kehancuran yang luas di wilayah pesisir itu di tengah kekurangan makanan dan air yang parah, serta pengiriman bantuan kemanusiaan yang terus dibatasi oleh Israel.

Ketika ditanya oleh para wartawan mengenai perkiraan bahwa jumlah korban jiwa di Palestina akan segera melampaui angka 20.000, Biden mengatakan, “tragis.”

Sumber: Anadolu

Baca juga: Apakah Resolusi DK PBB terkait bantuan ke Gaza bakal diveto AS lagi?

Baca juga: Keluarga AS keturunan Palestina gugat pemerintahan Biden


 

Israel dan Hamas setujui gencatan senjata dan pembebasan sandera

Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023