New Delhi (ANTARA News) - Perdana menteri India, kamis, mengutuk dengan kata-kata paling keras serangan Israel terhadap Libanon dan menyerukan gencatan senjata segera di wilayah tersebut. "Kami mengutuk dalam pernyataan paling keras reaksi tak memadai oleh Israel," kata Perdana Menteri Manmohan Singh kepada parlemen. "Penghancuran nyata suatu negara yang telah dibangun dengan susah-payah setelah dua dasawarsa perang saudara hampir tak dapat disetujui oleh negara beradab mana pun," katanya. Singh menyerukan "gencatan senjata segera sehingga penghancuran Lebanon berakhir dan bantuan kemanusiaan dapat diberikan". India "sangat prihatin dengan meningkatnya konflik itu", yang mempengaruhi Asia Barat dan mengingini "penyelesaian jangka panjang yang akan menangani keprihatinan sah semua pihak di wilayah tersebut," kata Singh. Setelah beberapa dasawarsa hubungan dingin serta dukungan India bagi gerakan Palestina, New delhi dan Israel membina hubungan diplomatik pada 1992. Hari Kamis pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara baru ke Lebanon selatan dan Lembah Bekaa di sebelah timur ibukota negeri tersebut, guna meningkatkan tekanan atas dua kubu kelompok gerilyawan Syiah Lebanon, Hizbullah, kata polisi. Pesawat tempur tersebut menembakkan lebih dari 400 rudal Rabu malam ke Khiam di Lebanon selatan, kata seorang pejabat keamanan kepada kantor berita resmi negeri itu, ANI yang dikutip AFP. Empat pemantau PBB tewas ketika pos pengamatan mereka di kota perbatasan tersebut hancur diterjang bom Israel, Selasa. Dalam serangan udara ke sebelah timur Sidon, ibukota Lebanon selatan, satu orang mengalami luka parah di desa Zefta, kata polisi. Satu rumah hancur di Bazalieh, sebelah utara Baalbek, di Bekaa.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006