Jakarta (ANTARA News) - Pemain ganda putra Thailanda Bodin Issara yang dilarang tampil selama dua tahun karena menyerang secara fisik mantan pasangannya Maneepong Jongjit, meminta pihak berwenang bulutangkis untuk menunda sanksi kepada mantan rekannya yang dia pukuli itu dengan alasan demi memberi dia peluang tampil di Kejuaraan Dunia.

Bodin dilarang main selama dua tahun oleh Asosiasi Bulutangkis Thailand (BAT) karena insiden memalukan pada final ganda putra Kanada Terbuka awal bulan lalu, sedangkan Maneepong dilarang selama tiga bulan karena memprovokasi.

Sanksi terhadap Maneepong membuat dia tak boleh tampil di Kejuaraan Dunai di Guangzhou Kamis ini.  Selain itu kedua pemain tengah menanti hukuman lebih jauh, sedangkan investigasi oleh Federasi Dunia Bulatangkis (BWF) masih berlangsung.

Dalam satu pesan Facebook, Bodin yang berusia 22 tahun mengaku bertanggungjawab atas insiden itu, sebaliknya dia meminta Maneepong diberi kesempatan untuk mengikuti turnamen bergensi itu.

"Sebagai pemain bulutangkis, saya memahami betapa pentingnya Kejuaraan Dunia bagi Maneepong," kata Bodin seperti dilaporkan harian The Nation, Selasa.

"Dia telah bekerja keras untuk meraih poin peringkat yang cukup untuk lolos. Namun dia akan kehilangan peluang untuk ambil bagian dalam turnamen itu karena ulah saya.

"Saya memohon kepada BAT untuk mengurangi hukuman sehingga dia bisa mewakili Thailand pada Kejuaraan Dunia. Dia layak mendapat peluang itu."

Dua pemain ini main bareng untuk Thailand pada Olimpiade London dan bertanding dalam kubu berlawanan untuk pertama kalinya sejak mereka pisah ketika ketegangan meledak pada Kanada Terbuka.

Setelah Maneepong dan pasangannya Nipitphon Puangpuapech memenangkan game pertama dan bertukar tempat, Maneepong memukul Bodin dengan raketnya menyusul cekcok sengit sebelumnya.

Bodin membalas degan menggulati Maneepong di lapangan sebelah, membantingnya dan memukulinya beberapa kali sehingga kemudian dia didiskualifikasi.

"Saya kehilangan kendali diri yang tak pernah terjadi sebelumnya. Sayalah yang memulai perang kata-kata itu dari seberang net. Saya berbicara kasar sekali," kata Bodin.  "Saya mestinya mengatasi situasi itu dengan cara lain. Saya sangat menyesali ulah saya itu karena menyebabkan dia menderita."

Kedua pemain menyampaikan permintaan maaf kepada publik dan berjabat tangan di Bangkok hari Sabtu lalu. Maneepong mengatakan akan pulang kampungnya di Phuket untuk memulihkan cedera dan mentalnya.

Klub Granular tempat Bodin asal mengatakan bahwa pemain ini merasa depresi setelah kejadian itu dan mereka berencana mengajukan banding untuk larangan BAT itu, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013