Apa yang bisa kita buat dari nikel sampai bisa menjadi baterai.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan bahwa proses hilirisasi dapat mengoptimalkan nilai pendapatan negara dari potensi sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Indonesia.

Arifin menerangkan cadangan sumber daya alam Indonesia telah menyumbang pendapatan negara dengan nilai yang besar. Dia juga menjelaskan saat ini sektor mineral dan batu bara (minerba) menjadi andalan dari segi nilai pendapatan yang dihasilkan, menggantikan sektor minyak dan gas.

"Tapi value yang kita peroleh itu belum optimal, jadi masih perlu dilakukan terus program-program proses hilirisasi sampai menghasilkan produk jadi," kata Arifin dalam sebuah sesi diskusi pada acara "Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024", di Jakarta, Jumat.

Oleh karena itu, menurut Arifin, pengembangan sektor industri hilir penting untuk dalam mendukung program hilirisasi. Selain itu, hilirisasi juga dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan, mengingat Indonesia memiliki keunggulan demografi yang potensial.

"Apa yang bisa kita buat dari nikel sampai bisa menjadi baterai. Apa yang bisa kita bikin dari katoda tembaga hingga bisa mendukung pertumbuhan transmisi untuk pengaliran listrik. Apa yang bisa kita lakukan lagi dari aluminium dan lain sebagainya? Ini yang harus kita tumbuhkan industri hilirnya," ujar Arifin.

Kementerian Investasi telah menetapkan peta jalan hilirisasi investasi strategis dengan potensi 545,3 miliar dolar AS sepanjang 2023-2035 untuk 21 komoditas dari delapan sektor prioritas meliputi sektor mineral dan batu bara, minyak dan gas bumi, serta perkebunan, perikanan, kelautan, dan kehutanan.

Sepanjang Januari-September 2023, Kementerian Investasi/BKPM mencatat capaian realisasi investasi pada sektor industri hilir sebesar Rp266 triliun atau 25,3 persen dari total realisasi investasi yang mencapai Rp1.053,1 triliun.
Baca juga: Dampingi Menteri ESDM, Kepala BPH Migas pantau stok BBM jelang Natal
Baca juga: Menteri ESDM jelaskan strategi percepat pencapaian target bauran EBT

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023