Dubai (ANTARA) - Angkatan Laut Iran telah menerima pengiriman rudal jelajah dengan jangkauan 1.000 km serta helikopter pengintai, menurut media resmi pada Minggu, ketika AS menuduh Iran melakukan serangan drone terhadap kapal tanker kimia di Samudera Hindia.

"Rudal jelajah Talaeiyeh memiliki jangkauan lebih dari 1.000 km dan merupakan rudal cerdas yang dapat mengubah target di tengah misi," kata media resmi mengutip pernyataan kepala angkatan laut Iran, Shahram Irani.

Helikopter pengintai, drone dan rudal jelajah laut termasuk di antara senjata-senjata baru yang ditambahkan ke persenjataan angkatan laut, kata Irani.

Dia menambahkan bahwa "semua peralatan ini telah dirancang dan diproduksi oleh industri militer Iran".

Meskipun analis militer Barat mengatakan Iran terkadang melebih-lebihkan kemampuannya, rudal dan drone buatan Iran adalah elemen kunci dalam perangkat keras militer Teheran.

Departemen Pertahanan AS pada Sabtu mengatakan bahwa sebuah drone yang dikirim dari Iran menghantam sebuah kapal tanker kimia berbendera Liberia di Samudera Hindia.

Insiden itu menyoroti meningkatnya ketegangan regional dan risiko baru bagi jalur pelayaran setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, yang ditanggapi dengan serangan Israel ke Gaza.

Iran pada Sabtu membantah tuduhan AS bahwa mereka terlibat dalam perencanaan serangan oleh gerakan Houthi yang bersekutu dengan Teheran di Yaman terhadap kapal komersial di Laut Merah.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kapal tanker Jepang diserang drone dari Iran di Samudra Hindia
Baca juga: Iran: Israel dan AS tidak akan bisa basmi Hamas

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023