Jakarta (ANTARA) - Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara, telah menangani lebih dari 1 juta perjalanan penumpang sejak resmi beroperasi secara komersial pada 17 Oktober, demikian disampaikan China State Railway Group Co., Ltd. pada Senin (25/12).

Jumlah perjalanan penumpang KCJB menyentuh angka 1 juta pada Minggu (24/12).

Menjelang akhir tahun, arus penumpang yang meningkat pesat mendorong PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), konsorsium perusahaan patungan (joint-venture) antara perusahaan Indonesia dan China yang membangun dan mengoperasikan KCJB, mengintensifkan layanan kereta hingga 48 perjalanan per hari, dari yang sebelumnya 14 perjalanan.

Sejak pertengahan Oktober, kelompok kerja dari China dan Indonesia bersama-sama mendorong pengoperasian KCJB yang berkualitas tinggi dengan memenuhi kebutuhan penumpang, termasuk di antaranya mempromosikan penjualan tiket secara daring, memperbaiki layanan naik-turun penumpang untuk meningkatkan efisiensi, serta mengintegrasikan sistem transit lain dengan KCJB guna memfasilitasi perjalanan

Berbagai restoran dan toko serba ada telah dibuka di stasiun Halim, Padalarang, dan Tegalluar. Layanan penjualan makanan dan minuman juga tersedia di dalam kereta.

Dengan kecepatan yang dirancang mencapai 350 km per jam, jalur KCJB yang merentang sepanjang 142,3 km ini mempersingkat perjalanan antara Jakarta, Ibu Kota Indonesia, dan Bandung, Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, dari yang semula lebih dari tiga jam menjadi sekitar 40 menit saja.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023