Yerusalem (ANTARA) - Kelompok perlawanan Palestina,  Hamas, mendesak Mahkamah Pidana Internasional (ICC) agar melawan tekanan politik dan mendesak Israel bertanggung jawab atas “kejahatan” di Jalur Gaza.

“ICC dan Jaksa Karim Khan tak berhasil mengambil tindakan serius dan segera menyangkut  kejahatan perang dan genosida yang dilakukan di wilayah pendudukan Palestina, khususnya Jalur Gaza," kata Hamas.

"Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai peran (ICC) dalam melindungi umat manusia dari pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan para penjahat perang,"  tambah Hamas.

Hamas mendesak ICC agar "melawan tekanan politik dan melakukan tanggung jawabnya dalam meminta pertanggungjawaban para pejabat Israel atas pembunuhan dan kekejaman di Jalur Gaza".

Baca juga: Israel khawatir alami langka pangan akibat aksi Houthi di Laut Merah

Israel memborbardir Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023. 

Serangan Israel itu telah menewaskan sedikitnya 20.424 warga Palestina yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai 54.036 orang.

Sementara itu, sekitar 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Serangan Israel juga telah menghancurkan Gaza dan membuat 2 juta orang terpaksa mengungsi di wilayah padat penduduk tersebut dalam kondisi kekurangan makanan dan air bersih.

Baca juga: Paus Fransiskus sebut serangan Israel di Gaza "panen mengerikan"

Sumber: Anadolu
 

Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023