...19 derajat celcius yang terjadi belakangan ini sebenarnya belum yang paling puncak. Puncaknya bisa mencapai 16 derajat celcius saat tiba pancaroba nanti..."
Yogyakarta (ANTARA News)-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyebutkan fenomena munculnya suhu dingin yang mulai dirasakan di Yogyakarta pada malam hari belakangan ini menandakan telah memasuki puncak musim kemarau.

"Suhu dingin di Yogyakarta memang telah tercatat sempat hingga 19 derajat celcius. Hal itu terjadi mengingat Agustus--September sudah memasuki puncak musim kemarau," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Bambang Suryo Santoso, di Yogyakarta, sabtu.

Menurut dia, terik sinar matahari yang memanasi bumi sepanjang puncak musim kemarau cenderung tanpa hambatan karena langit berawan cerah. Sehingga dengan demikian panas bumi yang terkumpul memunculkan suhu yang rendah pada malam hari.

"Suhu udara yang rendah menyambut puncak kemarau merupakan peristiwa normal. Masyarakat tidak perlu resah dan menafsirkan berlebihan," katanya.

Menurut dia, suhu udara dingin itu tidak akan berlangsung lama disebabkan saat ini masih mengalami gangguan cuaca jangka pendek serta gangguan iklim jangka panjang yang memicu awan cumulonimbus masih akan muncul.

Awan itu mengakibatkan turunnya hujan meskipun dalam intensitas sedang pada puncak musim kemarau saat ini.

"Dengan demikian, hujan turun kembali dan langit berawan maka panas matahari ke bumi terhambat akibatnya suhu udara mulai naik kembali," katanya.

Sementara itu, menurut dia suhu udara masih akan berpotensi semakin menurun saat memasuki musim pancaroba pada September--Oktober 2013.

"19 derajat celcius yang terjadi belakangan ini sebenarnya belum yang paling puncak. Puncaknya bisa mencapai 16 derajat celcius saat tiba pancaroba nanti," katanya.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013