Ribuan tempat praktik dokter di seluruh Jerman akan tetap tutup selama sepekan antara Natal dan Tahun Baru menyusul rencana aksi mogok di tengah meningkatnya penyakit pernapasan di negara itu.
Berlin (ANTARA) - Ribuan tempat praktik dokter di seluruh Jerman akan tetap tutup selama sepekan antara Natal dan Tahun Baru menyusul rencana aksi mogok di tengah meningkatnya penyakit pernapasan di negara itu.

"Di mana pun Anda jumpai, hampir semua tempat praktik dokter saat ini memikul beban kerja berlebih," kata Ketua Federal Asosiasi Virchowbund Dirk Heinrich ketika aksi mogok kerja diumumkan sepekan lalu. Asosiasi Virchowbund mewakili kepentingan semua dokter yang terdaftar, dan dokter rawat jalan, di negara tersebut.

Jerman mengalami gelombang penyakit pernapasan pada Desember 2023, dengan jumlah pasien yang terserang flu dan “respiratory syncytial virus” (RSV) meningkat. 

Menurut data dari badan yang bertanggung jawab untuk pengendalian penyakit menular, Robert Koch Institute (RKI), satu dari 10 orang di Jerman telah jatuh sakit sebelum Natal.

Jumlah infeksi COVID-19 di Jerman juga meningkat, dengan warga lanjut usia menjadi kelompok yang paling terdampak. Dari hampir 9 juta kasus infeksi virus baru-baru ini, satu dari tiga kasus disebabkan oleh subvarian SARS-CoV-2, berdasarkan data RKI.

 "Sulit dimengerti ada seruan untuk menutup praktik di saat banyak orang jatuh sakit," kata Ketua Yayasan Jerman untuk Hak Pasien Eugen Brysch.

 
   Seorang pekerja medis (kiri) menerima vaksin COVID-19 di rumah sakit Universitas Essen di Essen, Jerman, 18 Januari 2021. (Xinhua/Tang Ying)
  Brysch juga menekankan bahwa aksi mogok para dokter ini secara khusus akan berdampak pada lansia dan warga yang rentan

Meski demikian, Virchowbund berpendapat bahwa kekurangan dana yang sistematis telah memperparah masalah kurangnya tenaga spesialis dalam praktik medis.

Menurut sebuah studi terbaru oleh lembaga PwC (Jerman), kekurangan tenaga profesional terampil di bidang layanan kesehatan di negara itu kemungkinan meningkat menjadi 1,8 juta pada 2035. Banyak yang ingin beralih profesi, sedangkan hanya satu dari tiga dokter yang memperkirakan akan tetap berprofesi sebagai dokter hingga pensiun.

"Permintaan untuk profesi medis sudah diketahui dengan baik, tidak perlu disampaikan lagi," kata Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach kepada lembaga penyiaran publik RBB, seraya menyampaikan bahwa reformasi sedang terus diupayakan. 



 

Pewarta: Xinhua
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2023