Kudus (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah mencatat kenaikan konsumsi BBM di Jawa Tengah dan DIY selama libur Natal 2023, termasuk Kabupaten Grobogan mengalami kenaikan konsumsi BBM tertinggi dibandingkan kabupaten lain di eks-Keresidenan Pati.

"Dibandingkan kabupaten lain di wilayah eks-Keresidenan Pati, Kabupaten Grobogan memang tertinggi, dibandingkan Kabupaten Kudus, Pati, Jepara, Blora, dan Rembang," kata Executive General manager Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Aji Anom Purwasakti melalui rilis yang diterima Antara, Kamis.

Berdasarkan catatan Satuan Tugas (Satgas) PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, kata dia, peningkatan tertinggi terjadi pada tanggal 23 Desember 2023 pada produk Dex Series dan Pertamax Series pada puncak arus libur Natal dengan total volume Dexlite naik hingga 173 persen dan Dex naik hingga 73 persen.

Kemudian untuk produk Pertamax naik hingga 44 persen dan Pertamax Turbo naik hingga 62 persen dibandingkan dengan rata-rata harian di bulan Oktober 2023.

Untuk wilayah eks-Keresidenan Pati, kata dia, realisasi tertinggi berada di Kabupaten Grobogan, yakni naik sebesar 8 persen disusul Kabupaten Pati dengan kenaikan 7 persen. Sedangkan Kabupaten Blora naik sebanyak 6 persen, serta Kabupaten Jepara dan Kabupaten Kudus memiliki kenaikan sebanyak 5 persen, Kabupaten Rembang naik sebesar 3 persen.

"Sementara untuk puncak arus libur tahun baru kami prediksi terjadi pada 30 Desember 2023 hingga 1 Januari 2024 dengan lonjakan konsumsi tetap di jalur tol namun di jalur B atau arah Jakarta," ujarnya.

Kenaikan permintaan BBM tersebut, kata dia, sudah diprediksi sebelumnya mengingat lokasi Jateng menjadi titik ideal untuk pengisian kendaraan dari Jakarta yang telah menempuh jarak lebih dari 250 kilometer.

Penjualan gasoline dan gasoil tertinggi terjadi di SPBU KM 338A yang berada di tol Trans Jawa. Tercatat kenaikan gasoline (bensin) di SPBU tersebut melonjak hingga 666 persen sementara lonjakan untuk gasoil (biosolar) terjadi di SPBU KM 429A yang naik menjadi 119 persen.

Area Manager Communication Rel and CSR Pertamina Patra Niaga Region Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho menambahkan bahwa Pertamina menaruh perhatian khusus pada Jalur Tol Trans Jawa untuk mengurai antrean di SPBU regular, dengan menambahkan 13 titik kios siaga Pertamina, 87 unit PDS/motoris untuk jalur non tol, empat unit Pertamina delivery service (PDS)/motoris untuk jalur tol, dan lima unit mobil siaga di exit tol, serta 59 SPBU kantong.

"Guna memastikan layanan tetap optimal, Pertamina mengoperasikan Integrated Enterprise Data and Center Command Center (IEDCC). CCTV di SPBU telah dikoneksikan ke command center sehingga stok kritis serta kondisi antrean di SPBU dapat termonitor dan dapat menjadi gambaran kondisi wilayah di Jawa Bagian Tengah," ujarnya.

Untuk stok di SPBU, kata dia, dapat dipantau secara realtime melalui sistem tersebut, dan di masa satgas ini pihaknya terus memastikan para wisatawan dan masyarakat yang sedang berlibur akhir tahun dapat terlayani dengan baik.

Apabila masyarakat membutuhkan informasi serta layanan PT Pertamina Patra Niaga selama masa Natal dan Tahun Baru 2024, masyarakat dapat memanfaatkan layanan pelanggan Channel Pertamina Call Center 135.


Baca juga: Konsumsi BBM di Jateng meningkat

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023