Tahun 2024 adalah tahun yang ideal untuk membangun brand produk ekspor dan perusahaan ekspor kita. Tahun 2024 adalah tahun pengembangan merek-merek Indonesia di pasar global, ini perlu kita mulai agar kita bisa memanfaatkan kesempatan yang terbuka in
Jakarta (ANTARA) - Kepala Sekolah Ekspor Handito Joewono mendorong para eksportir muda untuk fokus pada pengembangan produk dan merek (branding) untuk dapat meningkatkan ekspor pada 2024.

“Tahun 2024 adalah tahun yang ideal untuk membangun brand produk ekspor dan perusahaan ekspor kita. Tahun 2024 adalah tahun pengembangan merek-merek Indonesia di pasar global, ini perlu kita mulai agar kita bisa memanfaatkan kesempatan yang terbuka ini,” kata Handito dalam Konferensi Ekspor Internasional yang dilaksanakan secara daring di Jakarta, Kamis.

Dia menyampaikan pentingnya membangun identitas merek yang kuat agar menjadi kunci kesuksesan dalam memasuki pasar global yang semakin kompetitif. Tahun 2024, kata dia, harus menjadi titik balik bagi eksportir muda untuk merintis langkah-langkah strategis dalam memasarkan produk mereka secara internasional.

Ia mengatakan bahwa produk berkualitas tinggi tidaklah cukup untuk sukses dalam berbisnis, namun membangun merek yang kuat dengan identitas, posisi, dan kepribadian yang jelas menjadi langkah krusial.

Menurutnya merek yang sukses harus memiliki roh yang terkandung dalam positioning, personality, dan identity yang terdefinisi dengan baik. Ini mencakup aspek-aspek seperti ramah lingkungan, desain yang luar biasa, proses produksi yang unggul, atau nilai ekonomis yang menarik.

Pada 2024, kata Handito, fokus pada pengembangan merek dan produk Indonesia di pasar global menjadi strategi yang ideal. Penciptaan produk yang sesuai dengan permintaan pasar internasional disertai dengan pembangunan merek yang kuat menjadi landasan untuk kesuksesan ekspor di tahun yang akan datang.

Pelaku ekspor harus memahami kebutuhan dan keinginan pasar global sehingga produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar internasional.

Dia juga mengatakan bahwa tahun 2024 menjadi momentum untuk membangun dan memperkuat citra merek Indonesia, demi memanfaatkan kesempatan yang terbuka di panggung global.

Baca juga: Eksportir muda diimbau pahami kendala jalur logistik dunia
Baca juga: Kemendag: Makanan olahan hingga perhiasan potensial jadi ekspor utama


Selain itu, dia menyampaikan bahwa para eksportir muda penting menciptakan ekosistem yang mendukung dan suasana yang kondusifuntuk memasuki pasar global.

Menurutnya, pasar dunia yang heterogen pada tahun 2024 menuntut pemahaman mendalam bagi eksportir khususnya pemula. Keputusan pembelian di berbagai pasar memiliki tempo yang berbeda, dan strategi yang efektif untuk dapat menyesuaikan diri dengan dinamika pasar yang beragam.

“Di 2024 ini kita harus melihat pasar dengan heterogen. Kalau kita lihat pasar dunia juga berbeda beda, ada pasar dunia yang ambil keputusannya cepat ada juga yang mengambil lama,” kata Handito.

Dia menilai bahwa ekspor Indonesia saat ini tidak lagi harus ke Eropa karena di pasar Eropa saat ini mengalami penurunan ekonomi. Keputusan pembelian yang dulunya cepat, kini mengalami perubahan dinamis, dan hal ini perlu menjadi perhatian khusus bagi para pelaku ekspor.

Oleh karena itu, lanjut dia, pentingnya contoh nyata dari mereka yang telah berhasil mengembangkan produk riil dan sukses dalam ekspor untuk menjadi inspirasi.

“Bagaimana kita membangun sudut pandang yang kreatif, ke depan kita harus dengan inovasi dan strategi yang baru. Kalau kita mau ekspor tahun depan harus ada produk produk yang dapat membuat konsumen mengambil keputusan cepat,” kata Handito.

Konferensi Ekspor Internasional diikuti mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi yang menjadi peserta Sekolah Ekspor Nasional dan Sekolah Ekspor Lacorre, sejumlah pelaku UMKM dengan menghadirkan sejumlah pembicara diaspora dari luar negeri.

Baca juga: Perwakilan RI di Beijing: Sarang burung walet komoditas potensial 2024
Baca juga: Kemenkop UMK sebut produk organik jadi komoditas ekspor potensial 2024


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2023