Jakarta (ANTARA) -
Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta Prabowo-Gibran menyosialisasikan pentingnya pelestarian budaya kepada anak muda di Pulau Jawa.

"Anak muda harus peduli pada nilai-nilai kebudayaan, karena pada nilai-nilai budaya yang sudah mengakar kuat, terbentuklah jati diri bangsa," kata Komandan TKN Fanta Prabowo-Gibran, Arief Rosyid Hasan, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Arief mengatakan sosialisasi kebudayaan tersebut digelar di empat daerah selama bulan Desember 2023, yakni Subang, Wonosobo, Yogyakarta, dan Mojokerto.

Menurut Arief, anak muda memiliki kewajiban untuk melestarikan budaya bangsa di tengah derasnya informasi budaya asing lewat sosial media.

Baca juga: Relawan siapkan lagu "Kamu Gemoy" untuk Prabowo-Gibran 

Dengan melestarikan budaya, lanjut Arief, anak muda akan memiliki identitas dan karakteristik yang baik untuk membangun bangsa.

"Dari sana, kita belajar tentang kepemimpinan, spiritualitas, mental, dan intelektualitas yang akan membentuk kita menjadi pemuda yang tangguh untuk mewujudkan Indonesia Emas," jelasnya.

Sementara itu, Koordinator Fanta Nusantara Bagoes Pamungkas menjelaskan pelestarian budaya di tengah anak muda juga ada di dalam visi dan misi Asta Cita Prabowo-Gibran.

Oleh karena itu, Bagoes berharap kegiatan itu bisa memupuk rasa cinta anak muda terhadap kebudayaan Indonesia.

Baca juga: Prabowo sebagai menhan resmikan sumber air dan Gibran ke Labuan Bajo

"Asta Cita Prabowo-Gibran punya fokus pada kemajuan kebudayaan sebagai simpul persatuan dari bangsa kita yang majemuk," kata Bagoes.
​​​​​​​
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.

Baca juga: Gibran bersilaturahmi dengan tokoh lintas agama di Kupang

Pewarta: Walda Marison
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023