Jakarta (ANTARA) - Kehadiran pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Jakarta selama ini berperan penting bagi pertumbuhan ekonomi,  baik di tingkat regional maupun nasional. Oleh karena itu, Pemerintah berupaya melakukan peningkatan produk dalam negeri (P3DN) untuk menopang perekonomian Jakarta.
 
Puluhan hingga ratusan pedagang berjejer rapi di setiap stan pameran atau bazar di Jakarta selama 2023, dengan beraneka produk, mulai dari bidang kuliner, fesyen, kerajinan tangan, dan lain sebagainya, mampu menjadi tulang punggung perekonomian Jakarta.
 
Tak sedikit dari masyarakat yang tertarik untuk mendalami usaha yang lebih kreatif dan inovatif demi menjalankan roda kehidupan. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta turut menginisiasi Program Jakarta Entrepreneur (Jakpreneur) sebagai sebuah inovasi transformasi pelayanan publik atau disebut platform digital.
 
Jakpreneur ini menekankan pada integrasi teknologi yang berkolaborasi dengan berbagai pihak pemangku kepentingan terkait dalam memfasilitasi pengembangan potensi keterampilan dan kemandirian pelaku UMKM di DKI Jakarta.
 
Berbagai isu strategis turut menjadi latar belakang sekaligus tujuan dari perwujudan program Jakarta Entrepreneur yang selalu berkomitmen mendukung perekonomian nasional hingga mencapai 61 persen.
 
Capaian tersebut tentu didukung oleh peran pelaku UMKM Jakarta yang totalnya sekitar 98,78 persen dari jumlah usaha di DKI Jakarta. Kondisi ini semakin mencerminkan bahwasanya pelaku UMKM menjadi bagian dalam pertumbuhan perekonomian Jakarta.
Perekonomian Jakarta pada triwulan II 2023 tumbuh sebesar 5,13 persen dibandingkan dengan Triwulan II 2022, dengan jumlah produk domestik regional bruto (PDRB) 16,6 persen serta mampu menurunkan angka kemiskinan pada Maret 2023 sebesar 0,17 persen dibandingkan semester II Tahun 2022.
 
Dinas PPKUKM DKI Jakarta melalui fungsi utamanya dalam meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dimulai dari unsur Pemerintah seperti menggunakan e-order dalam penyediaan konsumsi rapat di seluruh instansi pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, serta menggunakan e-katalog untuk pembelian barang atau jasa Pemerintah. Dengan demikian bisa terukur penggunaan produk dalam negeri dalam setiap realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Pemerintah Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
 
Memasuki akhir tahun 2023, komitmen P3DN Provinsi DKI Jakarta berhasil direalisasikan oleh Dinas PPKUKM hingga mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya. Berdasarkan dashboard Bigbox LKPP per 27 Desember 2023, realisasi belanja produk dalam negeri (PDN) Provinsi DKI Jakarta telah mencapai Rp18,1 triliun atau sebesar 115 persen dari komitmen untuk belanja PDN pada RAPBD 2023 sebesar Rp15,8 triliun.
 
Berbagai upaya peningkatan penggunaan produk dalam negeri lainnya juga masih terus dilakukan oleh Dinas PPKUKM, melalui pelaksanaan business matching (BM), pelaksanaan Semarak Batik Betawi, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI dan BBWI), hingga pemasaran produk UMKM melalui pemasaran atau bazar bulanan UMKM.
 
Tentunya, masing-masing perangkat daerah, lembaga kemasyarakatan, swasta, perguruan tinggi, dan masyarakat umum turut mendukung keberhasilan capaian dan kesuksesan rangkaian agenda tersebut, baik melalui berbagai acara, kegiatan, dan event yang diselenggarakan.
 
Tidak hanya mengutamakan kontribusi dari masyarakat, guna mendukung peningkatan penggunaan produk dalam negeri, Pemerintah turut berkontribusi melalui e-order, yaitu aplikasi yang mewajibkan seluruh tingkatan instansi Pemerintah untuk menggunakannya dalam pengadaan konsumsi pada berbagai kegiatan pekerjaan, termasuk rapat maupun kegiatan pemerintah lainnya. Adapun produk yang tertera pada e-order tersebut merupakan produk-produk UMKM lokal DKI Jakarta yang tentunya telah terdaftar pada program Jakarta Entrepreneur yang telah terkurasi produknya.
 
Berdasarkan data yang tercantum pada sistem Jakarta Entrepreneur per 28 Desember 2023, jumlah omset e-order pelaku UMKM binaan Jakarta Entrepreneur diketahui mencapai Rp502 triliun, dan tentu akan terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Hal ini sebagai usaha percepatan pelaksanaan P3DN di Indonesia, meningkatkan peran serta UMKM, meningkatkan peran pelaku usaha nasional, meningkatkan keikutsertaan industri kreatif, dan mendorong pemerataan ekonomi nasional, utamanya di DKI Jakarta.
 
 
Sebaran UMKM 
 
Jumlah UMKM peserta Jakarta Entrepreneur per tahun 2023 ini sebanyak 243.972. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan jumlah UMKM pada tahun 2023 sebesar 8,23 persen dari tahun sebelumnya yang berjumlah 225.415 pelaku usaha.
 
Pelaku UMKM itu tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta mulai dari Jakarta Pusat sebanyak 34.717 UMKM, Jakarta Utara 39.398 UMKM, Jakarta Barat 48.201 UMKM, Jakarta Selatan 67.208 UMKM, Jakarta Timur 50.880 UMKM, dan Kepulauan Seribu 3.496 UMKM.
 
Ratusan ribu pelaku UMKM tersebut diisi berdasarkan jenis usahanya masing-masing seperti bidang kuliner sebanyak 167.986 UMKM, bidang fesyen sebanyak 18.181 UMKM, bidang kerajinan tangan sebanyak 8.275 UMKM, dan bidang lainnya sebanyak 49.530 UMKM. Dari jumlah tersebut, pelaku UMKM mayoritas diisi oleh kalangan usia 40-44 tahun.
 
Guna mendukung pertumbuhan UMKM di DKI Jakarta hingga ke kancah internasional, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjalankan fungsi pembinaan yang menyeluruh mulai dari hulu hingga ke hilir melalui Dinas PPKUKM. Pada bagian hulu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bertugas untuk memastikan bahwa pelaku UMKM dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, dan pada bagian hilir, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga berperan dalam memastikan bahwa produk UMKM dapat dipasarkan secara luas dan diterima dengan baik oleh masyarakat.
 
Lebih dalam lagi, Dinas PPKUKM memberikan penguatan kepada pelaku UMKM yang ada di DKI Jakarta agar memiliki daya saing tinggi, berdaya tahan dan terus berkembang hingga berinovasi seiring dengan perkembangan kondisi saat ini guna mewujudkan UMKM go international, Dinas PPKUKM telah menyusun strategi dan langkah masif melalui Jakarta Entepreneur.
 
UMKM Jakarta dalam pameran di Jerman hingga Tokyo untuk memperkenalkan produk lokalnya di kancah internasional. ANTARA/HO-Dinas PPKUKM DKI Jakarta


Lewat berbagai kegiatan, fasilitas, dan pendampingan yang mencakup 7 PAS yakni 7 langkah Pasti Akan Sukses, yaitu pendaftaran, pelatihan soft skill dan hard skill, pendampingan, perizinan, pemasaran online maupun offline tingkat kecamatan, kota, nasional, hingga internasional, pelaporan keuangan, dan permodalan.
 
Selama 2023 ini, terdapat sejumlah kegiatan bazar di Dinas PPKUKM di antaranya Trade Expo Indonesia yang terdiri atas satu event dengan sepuluh peserta, lalu pameran luar negeri yang terdiri atas lima event dengan 15 peserta, kemudian pameran dalam negeri yang terdiri atas 27 event dengan 236 peserta.
 
Sementara untuk pemasaran atau Bazar Jakarta Entrepreneur tingkat kecamatan sebanyak 645 event dengan 19.350 peserta dan di tingkat kota/kabupaten sebanyak 51 event dengan 2.540 peserta, dan juga terdapat Bazar di Balai Kota DKI Jakarta.
 
Pemprov DKI Jakarta turut memperkenalkan produk UMKM pada ajang pameran di Jerman hingga Tokyo, Jepang dengan hadir dalam pameran ANUGA yang diselenggarakan di Cologne, Jerman, pada 7 hingga 11 Oktober 2023. Pemprov DKI memberangkatkan tiga UMKM kuliner asal DKI Jakarta yaitu Muskatress Indonesia, Rasaka Food, dan Bambu Alam.
 
Lalu, sejumlah UMKM dalam negeri yaitu Sweet Shabrina, Tenun Gaya, dan Adia Lavani juga hadir dalam kegiatan Fashion World Tokyo 2023 di Tokyo, Jepang yang diselenggarakan mulai 10 hingga 12 Oktober 2023. Sebelumnya, UMKM binaan Jakarta Entrepreneur juga hadir sebagai peserta pameran di ajang Paris Fashion Week lewat L’adresse Trade Showroom di Paris, Perancis pada 25 September hingga 3 Oktober 2023.
 
Secara keseluruhan, kiprah dan kebijakan  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat meningkatkan daya saing, kualitas, dan pemasaran produk UMKM DKI Jakarta yang secara langsung turut meningkatkan eksistensi UMKM hingga kancah internasional.









 

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2023