kami minta tim pemenangan (TPN Ganjar-Mahfud) untuk segera urus, dan sekarang tim hukum sedang mendalami soal itu
Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengungkapkan dirinya berdukacita terhadap kematian seorang relawannya dari Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang meninggal karena dugaan tindak pidana kekerasan.

"Ya, saya turut berduka. Pada yang kemarin saya dikabarkan ada relawan yang meninggal dunia," kata Ganjar usai menghadiri acara Konsolidasi Akhir Tahun Tim Pemenangan Nasional (TPN) dan Relawan Ganjar-Mahfud di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu.

Oleh sebab itu, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode tersebut mengatakan bahwa dirinya telah meminta Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud untuk menangani kasus relawan meninggal dunia.

"Maka kami minta tim pemenangan (TPN Ganjar-Mahfud) untuk segera urus, dan sekarang tim hukum sedang mendalami soal itu," kata Ganjar.

Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud laporkan satu relawan meninggal-empat luka berat

Baca juga: Ganjar tak janjikan jabatan kepada relawan


Sementara itu, Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis melaporkan sebanyak satu orang relawan meninggal dunia dan empat orang mengalami luka berat akibat kekerasan dari oknum TNI, Sabtu (30/12).

"Kami mendapatkan laporan dari Klaten dan Boyolali (Jawa Tengah) ini laporan dengan brutalitas dan tindak kekerasan yang sangat-sangat tidak bisa diterima. Satu meninggal dunia dan empat orang mengalami luka-luka berat," kata Todung di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu.

Dia mengatakan bahwa satu orang meninggal dunia berasal dari Klaten dan meninggal di rumah sakit. "Yang meninggal dunia ini adalah relawan pendukung Ganjar-Mahfud yang diduga mengalami kekerasan dan brutalitas dari pendukung pasangan calon yang lain," ujarnya.

Sementara empat korban yang mengalami luka-luka disebabkan penganiayaan oleh oknum TNI di pos TNI setempat, sehingga pihaknya mendesak Panglima TNI untuk segera mengambil tindakan.

"Kalau itu benar, kami ingin minta kepada Panglima TNI (Jenderal TNI Agus Subiyanto) untuk mengambil tindakan yang tegas dan mempertanggungjawabkan secara hukum mereka yang melakukan tindakan kekerasan ini," katanya.

Selain itu, ia mengatakan bahwa pihaknya meminta investigasi lebih lanjut dari Kepolisian dan TNI mengenai penganiayaan tersebut.

"Kami ingin minta investigasi dari pihak Kepolisian dan TNI, karena kami sangat prihatin dan sangat sedih dan tidak bisa membayangkan. Apakah kita akan punya pemilu dan pilpres yang damai kalau keadaan semacam ini akan terus berlanjut apalagi akan bereskalasi? Jadi ini tidak bisa dibiarkan," kata Todung.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

Berdasarkan hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

Baca juga: Dua relawan diduga dianiaya oknum TNI di Boyolali

Baca juga: Soal elektabilitas Ganjar-Mahfud posisi 2, Arsjad: Survei kami akurat

Pewarta: Rio Feisal
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2023