Yang meninggal dunia ini adalah sukarelawan pendukung Ganjar-Mahfud.
Purworejo (ANTARA) - Calon Presiden RI Ganjar Pranowo akan mengunjungi sukarelawan korban penganiayaan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

"Oh. iya, saya juga komunikasi dari kemarin. Dari sini, saya mau ke sana (tempat korban)," kata Ganjar usai mengunjungi Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan Gebang Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Minggu.

Selain itu, Ganjar mengatakan bahwa pihaknya telah meminta pihak-pihak terkait untuk mengatasi permasalahan tersebut.

"Saya minta bantuan teman-teman Komisi I DPR RI, TPN (Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud), dan sudah komunikasi dengan Kasad (Jenderal TNI Maruli Simanjuntak), Panglima TNI (Jenderal TNI Agus Subiyanto). Saya tadi juga kontak dengan pangdam (panglima kodam)," katanya.

Sementara itu, Ganjar mengapresiasi pemberian hukuman kepada pelaku TNI yang melakukan penganiayaan terhadap sukarelawan di Boyolali.

"Sekian belas orang dari oknum itu hari ini mendapatkan hukuman. Menurut saya, bagus itu. Ini menjadi pelajaran serius buat kami agar jangan semena-mena. Kalau ada keliru, diproses saja. Akan tetapi, kalau semena-mena, ingat jangan bikin rakyat marah," ujarnya.

Walaupun demikian, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode tersebut berharap kejadian tersebut merupakan terakhir kalinya terjadi dalam masa Pilpres 2024.

"Nah, itu tadi yang saya katakan itu jadi pelajaran yang terakhir. Jangan ada lagi mudah seperti itu. Kalau kemudian ada yang keliru, kasihkan pada yang berwenang," katanya.

Ia menambahkan, "Saya kira oknum-oknum TNI yang menganiaya itu ngerti aturannya. Kalau dia nggak ngerti, pecat saja."

Sebelumnya, Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, melaporkan seorang sukarelawan meninggal dunia dan empat orang mengalami luka berat akibat kekerasan oknum TNI, Sabtu (30/12).

"Kami mendapatkan laporan dari Klaten dan Boyolali (Jawa Tengah) ini laporan dengan brutalitas dan tindak kekerasan yang sangat-sangat tidak bisa diterima. Satu meninggal dunia dan empat orang mengalami luka-luka berat," kata Todung di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu.

Todung menyebutkan seorang meninggal dunia berasal dari Klaten dan meninggal di rumah sakit.

"Yang meninggal dunia ini adalah sukarelawan pendukung Ganjar-Mahfud yang diduga mengalami kekerasan dan brutalitas dari pendukung pasangan calon lain," ujarnya.

Empat korban yang mengalami luka-luka akibat penganiayaan oleh oknum TNI di pos TNI setempat. Oleh karena itu, pihaknya mendesak Panglima TNI untuk segera mengambil tindakan.

"Kalau itu benar, kami ingin Panglima TNI (Jenderal TNI Agus Subiyanto) untuk mengambil tindakan yang tegas dan mempertanggungjawabkan secara hukum mereka yang melakukan tindakan kekerasan ini," katanya.

Baca juga: Ganjar berduka relawannya di Jateng meninggal karena kekerasan
Baca juga: Ganjar tunggu tindakan Bawaslu terhadap dugaan pelanggaran Gus Miftah

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

Berdasarkan hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

Pewarta: Rio Feisal
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023