Mereka menyatakan ketegangan itu bisa mengancam kedamaian regional, dan mendesak agar dialog damai dilakukan.
"Kami mengikuti dengan cermat dengan keprihatinan perkembangan terakhir di Laut China Selatan yang dapat merusak perdamaian, keamanan, dan kestabilan di wilayah itu," menurut pernyataan para menlu ASEAN.
"Kami menegaskan kembali pentingnya menjaga dan mendukung perdamaian, keselamatan, keamanan, kestabilan dan kebebasan navigasi dan penerbangan di atas wilayah maritim Asia Tenggara, khususnya Laut China Selatan.”
Para menteri luar negeri tersebut juga menegaskan perlunya sikap "menahan diri dalam melakukan aktivitas yang akan memperumit atau meningkatkan perselisihan."
Ketegangan terus meningkat ketika kedua pihak saling tuduh melakukan pelanggaran di perairan, yang disengketakan itu, dalam beberapa bulan terakhir.
Minggu lalu, para menlu China dan Filipina melakukan pembahasan via telepon. Mereka menyebut pentingnya dialog dalam mengatasi masalah-masalah yang saling bertentangan antara kedua negara maritim yang bertetangga itu.
China mengeklaim kedaulatan atas sebagian besar Laut China Selatan, sehingga membuatnya berselisih dengan Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan, dan Brunei.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Beijing: Kapal Filipina ciptakan ketegangan di Laut China Selatan
Baca juga: Filipina tuduh China menabrak, menembakkan meriam air ke kapal suplai
Presiden tekankan penghormatan atas hukum Internasional di Laut China Selatan
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023