Buenos Aires (ANTARA News) - Sedikitnya sembilan orang tewas dan sebanyak 63 orang lagi cedera ketika sebuah ketel uap meledak pada Selasa (6/8) di satu gedung apartemen di Rosario, Kota terbesar kedua di Argentina, kata pemerintah setempat.

Sebanyak 21 orang belum ditemukan, kata polisi dan petugas pemadam, serta Kantor Pertahanan Sipil di Rosario, sekitar 360 kilometer di sebelah utara Buenos Aires.

Jumlah resmi korban jiwa, orang yang cedera dan hilang dapat bertambah sementara waktu berlalu, kata mereka beberapa menit setelah pukul 16.00 waktu setempat (Rabu, 02.00 WIB).

Ledakan itu terjadi sekitar pukul 09.30 waktu setempat (19.30 WIB) di gedung yang berada di persimpangan Orono Boulevard dan Salta Street.

Tak ada informasi yang dikeluarkan mengenai korban, kecuali dua perempuan termasuk di antara korban tewas, satu perempuan diduga berusia 21 tahun.

Kepala Regu Pemadam Ernesto Lopez Salvatierra mengatakan sebuah ketel di gedung itu --yang terletak di 2145 Salta Street meledak, menyebabkan temboknya ambruk dan memicu kebakaran besar, demikian laporan Xinhua.

Kantor Pertahanan Sipil di Rosario mengkonfirmasi kebakaran sudah dipadamkan sekitar pukul 14.45 waktu setempat (Rabu, 00.45 WIB).

Pejabat Kesehatan Kotapraja Leonardo Caruana kembali menegaskan "sejauh ini, sembilan orang telah tewas". Ia menambahkan, "Jumlah korban cedera naik jadi 63 dan mereka dibawa ke rumah sakit pemerintah dan swasta."

Caruana juga mengatakan, "Kami akan melakukan peningkatan dalam pencarian beberapa orang yang keluarga, teman atau rekan kerja mereka menegaskan mereka hilang."

Menteri Pertahanan Argentina Agustin Rossi dan menteri Keamanan Sergio Berni telah tiba di lokasi kejadian. Mereka, bersama dengan Gubernur Provinsi Santa Fe, Antonio Bonfatti, dan Walikota Rosario, Monica Fein, mengkoordinasikan perhatian medis buat korban cedera dan upaya pertolongan bagi mereka yang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Beberapa tim khusus dari Polisi Federal bersama anjing terlatih untuk menemukan penyintas sedang berusaha menemukan orang yang terkubur di bawah reruntuhan bangunan 10 lantai tersebut, yang ambruk total.

Orang yang tinggal dalam radius dua blok dari lokasi ledakan diungsikan dan belum diperkenankan pulang.

Kegiatan belajar mengajar di sebanyak 11 sekolah dihentikan beberapa menit setelah kecelakaan tersebut dan sekolah itu akan ditutup selama dua hari ke depan.

Seorang warga di gedung yang bertetangga, perancang grafik yang bernama Florencia Papucci, mengatakan, "Terjadi ledakan besar." Ditambahkannya, "Anda bisa merasakan guncangan, seperti gempa."


Penerjemah: Chaidar Abdullah

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013