Di ASEAN, kita lihat Indonesia PMI nya 52,2. Indonesia termasuk yang kembali menunjukkan geliat manufaktur yang positif....
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani menilai bahwa Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia yang tercatat di level 52,2 pada Desember 2023 masih menunjukkan kinerja yang positif tahun ini, bahkan menjadi yang tertinggi di kawasan ASEAN.

Angka tersebut naik 0,5 poin dibandingkan November yang menempati level 51,7. Capaian itu menunjukkan aktivitas manufaktur Indonesia yang terus menanjak di akhir 2023.

“Di ASEAN, kita lihat Indonesia PMI nya 52,2. Indonesia termasuk yang kembali menunjukkan geliat manufaktur yang positif, selain Indonesia, Filipina juga termasuk yang cukup baik,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Kinerja dan Realisasi APBN 2023 di Jakarta, Selasa.

Baca juga: PMI Manufaktur Indonesia naik ke posisi 52,2 pada Desember 2023

PMI manufaktur Filipina tercatat 51,5. Kemudian negara ASEAN lain seperti Vietnam mencatat PMI manufaktur di level 48,9, Malaysia 47,9, dan Thailand 45,1.

Di samping itu, negara Asia lain seperti Jepang mencatat PMI manufaktur berada di level 47,7, Korea Selatan 49,9 dan China 50,8.

"Untuk negara Asia, kita lihat untuk Jepang juga masih struggle, kemudian Korsel juga mengalami pelemahan. Kita lihat China juga hanya tipis di atas 50," jelas Sri Mulyani.

Sementara itu, lanjut Bendahara Negara itu, negara-negara Eropa masih mengalami kontraksi pada PMI manufakturnya. Hal tersebut disebabkan oleh angka inflasi yang tinggi, disertai dengan tingginya suku bunga yang berkelanjutan (higher for longer).

“PMI manufaktur nya di zona kontraksi, Rropa itu hanya 44, Jerman bahkan yang selama ini tumbuh baik, manufakturnya sekarang melemah drastis. Perancis juga dalam situasi tidak mudah di 42, Inggris di 46 bahkan AS juga 48, jadi kelompok G7 ini semuanya kegiatan manufakturnya melemah," tutur Menkeu.

Baca juga: Kemenperin membidik partisipasi industri di pameran internasional 2024

Pada lain kesempatan, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan PMI manufaktur Indonesia tetap berada dalam fase ekspansi selama 28 bulan berturut-turut. Capaian tersebut hanya dicapai oleh Indonesia dan India yang mampu mempertahankan level di atas 50 poin selama lebih dari 25 bulan.

Menperin mengemukakan, kondisi sektor manufaktur di Indonesia terus membaik lantaran didukung dari beragam kebijakan strategis pemerintah yang telah berjalan secara sesuai jalur yang tepat.

“Laju industri manufaktur kita bisa lebih cepat di akhir tahun 2023. Kami juga optimistis di tahun 2024 bisa lebih baik lagi,” ungkapnya.

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024