Imigrasi telah memanfaatkan teknologi sistem identifikasi berbasis wajah atau 'Face Recognition Identification System'
Denpasar (ANTARA) - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly melengkapi fasilitas pemeriksaan keimigrasian di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, dengan sistem identifikasi wajah.

"Untuk pengawasan dan pengamanan keimigrasian-nya, Imigrasi telah memanfaatkan teknologi sistem identifikasi berbasis wajah atau Face Recognition Identification System," kata Yasonna di sela meninjau tempat pemeriksaan Imigrasi di Bandara Ngurah Rai, Bali, Selasa.

Ia menjelaskan sistem tersebut dibutuhkan untuk mendukung fasilitas baru yakni pemeriksaan keimigrasian secara otomatis atau autogate di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Dengan autogate, proses pemeriksaan keimigrasian lebih cepat, akurat, efektif dan efisien, tanpa mengesampingkan aspek pengawasan dan pengamanan karena sudah memanfaatkan sistem identifikasi wajah itu.

Sementara itu, autogate sedang dipasang sebanyak 30 unit di Bandara Ngurah Rai sejak Oktober 2023 dan ditargetkan dapat digunakan pada Januari 2024.

Baca juga: Imigrasi Ngurah Rai gunakan "autogate" untuk pemeriksaan keimigrasian

Baca juga: Imigrasi Ngurah Rai Bali benahi layanan cegah pungli


Pada kuartal pertama 2024, rencananya kembali ditambahkan sebanyak 50 unit autogate sehingga total menjadi 80 unit terpasang dengan rincian sebanyak 60 perangkat di area kedatangan internasional dan 20 perangkat di area keberangkatan internasional.

Dengan autogate, pemeriksaan keimigrasian tanpa berinteraksi dengan petugas imigrasi secara langsung.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai Suhendra juga menambahkan skema dari pengoperasian autogate, yakni sistem autogate mengambil foto penumpang secara langsung untuk dilakukan verifikasi dengan data yang terdapat dalam paspor serta data visa atau izin tinggal.

Selain itu, juga digunakan Sistem Informasi Profil Penumpang dan sistem pengawasan imigrasi atau Immigration Alert Surveillance System sebagai aplikasi pendukung pengawasan keimigrasian.

Selain itu, juga didirikan ruang kontrol di area kedatangan internasional untuk mengawasi arus lalu lintas penumpang di terminal kedatangan dan keberangkatan.

"Kami berharap fasilitas ini berdampak positif dalam pemberian layanan kepada para pengguna jasa agar perjalanan dari dan menuju Bali semakin aman dan nyaman," tuturnya.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024