Kalau Garuda mampu mendatangkan pesawat malam ini silakan, kami tidak bisa memaksa maskapai."
Gorontalo (ANTARA News) - Setelah sempat menyandera lima petugas maskapai, puluhan calon penumpang Garuda Indonesia kembali mengamuk lantaran belum ada kepastian jadwal penerbangan mereka di Bandara Djalaluddin, Gorontalo, Jumat sore.

Padahal, Manager Garuda Indonesia Gorontalo telah bertemu dengan calon penumpang guna menjelaskan kendala yang dialami maskapainya sehingga belum bisa memberikan kepastian jadwal sebagai dampak tergelincirnya pesawat Lion Air pada Selasa (6/8).

"Satu jam lalu kami dapat penjelasan petugas bandara bahwa evakuasi pesawat akan selesai pukul empat sore, untuk itu kami menuntut Garuda harus terbang sore atau malam ini juga," kata salah seorang penumpang, Usman.

Namun, kata dia, janji Manager Garuda untuk menjadwalkan penerbangan usai evakuasi tersebut belum pasti bisa dipenuhi.

"Mereka tak bisa memastikan apa bisa mendatangkan pesawat pada malam hari untuk menerbangkan kami atau tidak. Ini sama saja mempermainkan kami," kata penumpang lainnya.

Sementara itu, petugas pengawas lau lintas udara (Air Traffic Control/ATC) di  Bandara Djalaluddin, Deden Chandra Komala, mengatakan bahwa usai penyingkiran (evakuasi) pesawat Lion Air dari sebagian landasan, pihaknya menyerahkan jadwal penerbangan kepada maskapai masing-masing.

"Kalau Garuda mampu mendatangkan pesawat malam ini silakan, kami tidak bisa memaksa maskapai," ujarnya, saat menemui para penumpang.

Penumpang maskapai tersebut telah menunggu keberangkatan sejak Rabu (7/8) dan mendatangi bandara untuk siap berangkat (check in) setiap hari atas permintaan petugas maskapai, namun penerbangan akhirnya ditunda sebanyak tiga kali.

Manager Garuda Indonesia di Gorontalo, Antony, mengatakan bahwa pihaknya berupaya untuk melakukan penerbangan Jumat malam.

"Kami sementara koordinasi dengan petugas di Makassar," ujarnya.

Ia menambahkan, meski penyingkiran pesawat sudah selesai dilakukan, bukan berarti pihaknya langsung melakukan penerbangan tanpa koordinasi dengan berbagai pihak terkait.

Satu armada Lion Air tergelincir di Bandara Djalaluddin lantaran menabrak sapi yang melintasi landasan terbang, sehingga sebagian pesawat melintangi landasan itu.

Pihak pengelola bandara pun sempat menutup sementara penerbangan, kecuali ada beberapa pesawat maskapai Sriwijaya Air dan Wings yang diizinkan beroperasi karena jenis pesawatnya lebih kecil, selain harus mengurangi jumlah muatannya.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013