Marilah kita paham dan mengerti negara kita sangat besar, kekurangan kita banyak, tetapi itikad memperbaiki ada
Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengaku dia bergabung dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo bukan karena adanya chemistry, tetapi karena kesamaan visi dan misi.

Prabowo, di hadapan pengurus PWI Pusat di Kantor Dewan Pers, Jakarta, Kamis, menegaskan dirinya dan Presiden Jokowi punya tekad yang sama untuk mewujudkan Indonesia yang makmur.

"Kenapa saya menyatu dengan Pak Jokowi? Bukan karena chemistry, (atau) kami bekas pesaing, tidak! Karena, visi beliau sama dengan visi saya, Indonesia harus makmur, kekayaan kita harus kita makan sendiri, harus kita olah, dan kita tidak boleh izinkan Indonesia diambil kekayaannya terus dan tidak ada nilai tambah untuk rakyat Indonesia," kata Prabowo saat acara dialog dengan pengurus PWI Pusat.

Oleh karena itu, hilirisasi, yang telah dirintis Presiden Jokowi, pun menjadi agenda prioritas Prabowo jika dia terpilih sebagai Presiden RI dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Hilirisasi adalah kunci, salah satu kunci utama dari kemakmuran anak-anak dan cucu-cucu kita. Ini misi saya, ini perjuangan saya, dan inti dari strategi pembangunan saya," ujar Prabowo.

Di acara itu, dia melanjutkan kebijakan-kebijakan pemerintahan sebelumnya yang terbukti efektif tentu patut dilanjutkan, tetapi jika ada yang kurang pun harus diperbaiki dan disempurnakan.

"Marilah kita paham dan mengerti negara kita sangat besar, kekurangan kita banyak, tetapi itikad memperbaiki ada," ucap capres nomor urut 2 itu.

Baca juga: Prabowo: Kapitalisme neoliberal tak cocok untuk Indonesia

Baca juga: Prabowo di depan PWI tegaskan dia percaya demokrasi


Prabowo menyebut dia telah mengumpulkan orang-orang terbaik di Indonesia, para ahli, pakar, dan praktisi untuk menyusun strategi pembangunan bangsa.

Dari hasil rumusan para ahli itu, Prabowo menilai stunting masih menjadi masalah yang harus dituntaskan. Dia pun mengusung program bagi-bagi susu dan makan siang gratis kepada para pelajar dan santri, serta program bantuan gizi untuk para ibu hamil.

Tujuannya, selain untuk menghapus stunting, juga untuk menciptakan generasi penerus yang sehat jasmani-nya dan produktif. "Tujuannya, Indonesia negara maju yang akan menjadi negara produktif, bukan pasar untuk orang lain," tutur Prabowo.

Prabowo pada hari ke-38 kampanye, bertemu para pengurus PWI Pusat di Kantor Dewan Pers, Jakarta, Kamis. Dia tiba di Kantor Dewan Pers sekitar pukul 12.30 WIB dan kedatangannya disambut oleh Ketua Umum PWI Pusat Hendri Ch Bangun.

Di dalam ruangan, Prabowo memaparkan visi, misi, dan program-programnya sebagai capres, kemudian dia menjawab beberapa pertanyaan dari pengurus PWI.

Pertanyaan-pertanyaan itu di antaranya terkait sikap Prabowo terhadap demokrasi, kemudian program bagi-bagi susu dan kesetaraan gender.

Selepas pertemuan itu, yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam, Prabowo meninggalkan acara ditemani Ketua Umum PWI Pusat. Prabowo melanjutkan perjalanan ke Istana Bogor untuk rapat bersama Presiden RI Joko Widodo pada pukul 14.00 WIB.

PWI merupakan organisasi wartawan pertama di Indonesia yang berdiri sejak 1946.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024