pasukan kita akan menentukan tempat dan waktu untuk bertindak
Jakarta (ANTARA) - Presiden Iran Ebrahim Raisi bersumpah akan melakukan pembalasan setelah dua ledakan terjadi di Kota Kerman pekan ini, yang menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya.

Menurut Al Jazeera, Raisi bergabung dengan para peziarah di Kerman pada Jumat untuk menghadiri pemakaman 89 orang yang tewas dalam dua ledakan itu.

Dia mengatakan musuh-musuh Teheran dapat melihat “kekuatan Iran dan seluruh dunia mengetahui kekuatan dan kemampuan Iran”. Ia menambahkan bahwa “pasukan kita akan menentukan tempat dan waktu untuk bertindak”.

Saat orang-orang memberikan penghormatan kepada para korban di depan peti mati yang dibalut bendera Iran, massa berteriak: “Matilah Amerika!” dan “Matilah Israel!”

Anadolu melaporkan, setidaknya 84 korban tewas dan 284 orang terluka akibat serangan bom yang diledakkan ketika ribuan orang sedang berziarah untuk memperingati empat tahun wafatnya mantan panglima Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) Jenderal Qassem Soleimani.

Baca juga: Dewan Keamanan PBB kutuk keras serangan teroris di Iran

Serangan di Kerman adalah yang paling mematikan sejak Revolusi Islam Iran 1979.

Soleimani tewas dalam serangan pesawat nirawak AS di Baghdad, Irak pada Januari 2020 atas perintah Presiden AS saat itu Donald Trump.

Dalam sebuah pernyataan pada Kamis, kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas pemboman tersebut.

“Kami akan menemukan kalian di mana pun kalian berada,” kata Panglima IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami, kepada massa, mengacu pada ISIS.

Uni Eropa dan beberapa negara, termasuk China, Arab Saudi, Yordania, Jerman dan Irak, mengecam pemboman tersebut.

Dewan Keamanan PBB pada Kamis juga mengutuk keras pemboman yang mereka sebut tindakan terorisme tercela itu.

Baca juga: Kedubes Iran di seluruh dunia kibarkan bendera setengah tiang
 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024