Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), melakukan penyiraman untuk membersihkan lumpur di area sekolah di Desa Kuta, Kecamatan Pujut yang terdampak banjir akibat hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang.

"Hari ini petugas kami melakukan penyiraman untuk membersihkan lumpur di area sekolah yang terdampak banjir," kata Kepala Dinas Damkartan Kabupaten Lombok Tengah Supardan di Praya, Sabtu.

Ia mengatakan intensitas hujan lebat yang terjadi di wilayah Kabupaten Lombok Tengah bagian selatan menyebabkan air hujan dari perbukitan menggenangi halaman sekolah MTS Negeri 3 Desa Kuta pada Jumat (5/1) sore.

Baca juga: SDN Bintaro 05 Pagi libatkan orang tua bersihkan lumpur sisa banjir

Genangan tersebut menyebabkan halaman sekolah dipenuhi lumpur, sehingga dilakukan pembersihan agar siswa aktivitas belajar tidak terganggu.

"Banjir yang terjadi hanya menggenangi halaman sekolah," katanya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem pada 6-10 Januari 2024 di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Warga diimbau tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang terjadi," kata Kepala Stasiun Zaenuddin Abdul Majid Lombok Satria Topan Primadi.

Baca juga: Warga di Ranjok Lombok Barat mulai bersihkan lumpur dari rumah

Adapun wilayah di Provinsi NTB yang diprakirakan terjadi cuaca hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang di wilayah Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, Dompu, dan Kota Bima.

"Potensi cuaca ekstrem diprakirakan terjadi dari pagi hingga dini hari di sebagian wilayah di NTB," katanya.

BMKG memonitor perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia saat ini menunjukkan signifikansi dinamika atmosfer yang berdampak pada peningkatan potensi curah hujan di wilayah Indonesia.

Kondisi atmosfer menunjukkan beberapa fenomena yang mendukung pembentukan awan hujan yang cukup intensif dalam beberapa waktu ke depan di antaranya kondisi aktifnya Madden Jullian Oscillation, gelombang rossby ekuator di wilayah NTB.

Baca juga: Damkar dan PPSU bersihkan lumpur banjir di Pejaten Timur

"Adanya sirkulasi di Laut China Selatan dan Samudra Hindia dan kecepatan angin dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah NTB untuk beberapa hari ke depan," katanya.

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024