....Teroris yang dibebaskan membunuh perempuan dan anak-anak, dan itu tidak jelas bagi saya bagaimana membebaskan pembunuh dapat membantu perdamaian."
Yerusalem (ANTARA News) - Israel mengumumkan akan membebaskan 26 tahanan veteran Palestina menjelang dimulainya pembicaraan damai pada Rabu, namun secara bersamaan membuat marah warga Palestina karena membangun pemukiman baru.

Menurut pernyataan dari kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, komite kementerian khusus mengumumkan pada Minggu malam telah menyetujui pembebasan 26 tahanan "mengikuti keputusan pemerintah untuk memperbarui pembicaraan damai dengan Palestina.

Nama-nama tahanan, sebagian besar dari mereka ditangkap karena membunuh warga Israel dan Palestina yang dicurigai bekerja sama dengan negara yahudi, dipublikasikan pada Senin pagi.

Mereka diharapkan dibebaskan menjelang dimulainya pembicaraan pada Rabu di Yerusalem antara negosiator Israel dan Palestina.

Ke 26 tahanan itu merupakan jumlah pertama dari total 104 tahanan Arab yang akan dibebaskan dalam empat tahap, tergantung pada kemajuan dalam pembicaraan tersebut.

Kepala negosiator Palestina Saeb Erakat menggarisbawahi pentingnya pembebasan tahanan untuk keberlanjutan pembicaraan damai.

"Kami berharap mendapatkan efek apa yang kami setujui. Kami berharap untuk pembebasan 104 tahanan. Masing-masing akan dikembalikan ke rumah mereka. Ini merupakan bagian dari yang kami telah sepakati," katanya kepada radia Israel berbahasa Arah pada Senin.

"Terdapat kejelasan dalam kesepahaman antara kami dan Amerika serta Israel. Setiap perubahan akan membatalkan perjanjian," katanya.

Keputusan untuk membebaskan para tahanan, bagaimanapun telah membuat marah keluarga korban tewas dalam serangan.

"Ini merupakan hari perayaan untuk organisasi teror," kata Meir Indor yang merupakan kepala Almagor, sebuah kelompok yang merepresentasikan para korban Israel atas serangan Palestina, kepada AFP pada Senin.

Dia mengatakan kelompoknya, yang mengajukan petisi kepada Pengadilan Tinggi tanpa kesuksesan melawan keputusan sebelum nama dirilis, menuntut untuk bertemu dengan tiga menteri yang menyeleksi para tahanan, Menteri Pertahanan Moshe Yaalon, Menteri Kehakiman Tzipi Livni, dan Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Yaakov Peri, sebelum memutuskan apakah akan meluncurkan petisi baru.

Israel mengatakan sebagian besar para tahanan yang dibebaskan ditangkap karena "membunuh", lima diantaranya menjadi "kaki tangan untuk membunuh" dan satu lagi bersalah karena "penculikan dan pembunuhan".

Tiga diantara para tahanan dipenjara oleh Israel karena membunuh warga Palestina, kemungkinan yang dianggap sebagai rekan kerja.

Semua tahanan ditangkap sebelum 1994 kecuali satu orang yang ditangkap pada 2001.

Menteri Perumahan Israel Uri Ariel dari pihak yahudi sayap kanan ikut bereaksi dengan kemarahan terkait rilis yang akan dikeluarkan.

"Teroris termasuk dalam penjara. Teroris yang dibebaskan membunuh perempuan dan anak-anak, dan itu tidak jelas bagi saya bagaimana membebaskan pembunuh dapat membantu perdamaian," kata Ariel pada Senin.

Menteri Ariel pada Minggu mengumumkan tender untuk pembangunan 793 unit rumah pemukiman di Yerusalem timur dan 394 tempat lain di Tepi Barat yang membuat marah Palestina.

Laporan media telah menyiratkan bahwa pengumuman konstruksi pemukiman dimaksudkan untuk menenangkan mitra koalisi sayap kanan Netanyahu, yang menentang pembebasan para tahanan namun sungguh-sungguh mempromosikan pembangunan pemukiman.

"Saya tidak tahu beberapa kesepakatan, namun lihat, masing-masing diumumkan dalam hari yang sama," kata Indor.

Palestina mengecam pengumuman tersebut sebagai langkah yang "menghalangi" pembicaraan damai.

"Hal itu jelas bahwa pemerintah Israel sengaja menyabotase AS dan upaya internasional untuk memulai kembali negosiasi dengan menyetujui pembangunan unit pemukiman tiga hari sebelum pertemuan Palestina-Israel," kata negosiator Palestina Mohammed Shtayeh.

"Israel berusaha mencegah terjadinya negosiasi pada Rabu," tambahnya.

Namun Israel tetap pada pendiriannya, melalui juru bicara Netanyahu mengatakan sejak pembangunan baru dirancang, maka hal itu tidak akan merubah apa-apa.

"Pembangunan diputuskan pada hari ini di Yerusalem dan dalam blok pemukiman berada di daerah yang akan tetap menjadi bagian dari Israel dalam perjanjian damai di masa depan. Ini sama sekali tidak mengubah peta akhir perdamaian. Itu tidak mengubah apa-apa," kata Mark Regev.

Pembicaraan langsung antara Israel dan Palestina dilanjutkan di Washington pada bulan lalu, mengakhiri tiga tahun kekosongan setelah mediasi AS.

Pembicaraan terakhir pada 2010 gagal setelah isu pembangunan pemukiman.


Penerjemah: Imam Budilaksono

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013