Subang, Jawa Barat (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyampaikan bahwa bencana tanah longsor yang terjadi di bagian wilayah Kabupaten Subang pada Minggu (7/1) menyebabkan dua orang meninggal dunia dan sejumlah orang terluka.

"Hari ini saya dengan pejabat terkait meninjau langsung tempat terjadinya bencana longsor, dan kami menyampaikan dukacita mendalam dan berbelasungkawa bagi korban yang meninggal dunia, ada dua orang yang meninggal," katanya di Subang, Jawa Barat, Senin.

Selain itu, bencana tanah longsor dilaporkan menyebabkan sembilan orang terluka dan 49 orang mengungsi di bagian wilayah Kabupaten Subang.

"Penanganan pengungsi baik, insya Allah terjaga," kata Bey.

Dia mengingatkan warga Jawa Barat untuk meningkatkan kewaspadaan saat terjadi kondisi cuaca ekstrem.

"Jika sudah hujan besar, atau ada peringatan awal dari petugas berwenang, mohon dipatuhi di lapangan. Jangan sampai kita berada dalam kondisi cuaca buruk di alam terbuka, karena itu sangat berbahaya. Carilah tempat seaman mungkin untuk menghindari bencana atau longsor yang mungkin ditimbulkan," katanya.

Sementara itu, Bupati Subang Imran menyampaikan bahwa warga yang terluka akibat tanah longsor sudah mendapat penanganan.

"Luka-luka sudah ditangani. Kemudian, bagi semua korban, termasuk almarhum, telah mendapatkan bantuan pemerintah," katanya.

Hujan dengan intensitas tinggi dilaporkan menyebabkan tanah longsor di Kampung Cipondok, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, pada Minggu (7/1) sekitar pukul 17.30 WIB.

Bencana alam itu menyebabkan setidaknya sembilan orang terluka dan dua orang meninggal karena tertimbun longsoran tanah.

Baca juga:
Banjir dan longsor melanda wilayah Subang
Jalan utama Bandung-Subang di Ciater longsor

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024