Lebak (ANTARA) -
Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWS C3) mengharapkan pemanfaatan Waduk Karian yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (8/1), lebih optimal dalam pendistribusian air baku untuk masyarakat.
 
"Bendungan Karian itu memiliki multifungsi untuk pendistribusian air," kata Kepala BBWS C3 I Ketut Jayada di Lebak, Senin.
 
Pembangunan Waduk Karian yang menelan anggaran biaya Rp2,2 triliun nantinya dilanjutkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
 
Bendungan Karian yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dibangun sejak 2015 dengan total volume tampungan sebesar 315 juta meter kubik, dan memiliki luas genangan sebesar 1.773 hektare terbesar ketiga di Indonesia.

Baca juga: Jokowi: Pembangunan Bendungan Karian menelan biaya Rp2,2 triliun

Baca juga: Warga mulai menikmati keberadaan Bendungan Karian
 
Pembangunan waduk itu dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di Provinsi Banten, DKI Jakarta dan sebagian kecil di Jawa Barat.
 
"Kami berharap pemanfaatan bendungan itu benar-benar bisa memenuhi ketersediaan air baku untuk masyarakat," katanya menambahkan.
 
Ia mengatakan, ke depannya pelaksanaan operasi dan pemeliharaan Waduk Karian ditanggung menjadi Kementerian PUPR.
 
Sebab, Bendungan Karian sebagai aset yang memiliki fungsi dan manfaat yang luar biasa untuk pendistribusian air baku, irigasi, listrik dan pengendalian banjir.
 
Selain itu pihaknya kini sedang dalam tahap pembebasan lahan untuk pipa transmisi sepanjang 59 kilometer.
 
"Sehingga dengan percepatan pembangunan maka fungsi bendungan akan lebih optimal,” kata Jayada.
 
Ia menyebutkan, Bendungan Karian juga memanfaatkan teknologi dalam pengoperasian.
 
Untuk operasi pintu bendungan, baik pintu Intake Karian, Intake Ciuyah maupun Spillway  dikendalikan di Pusat Pengendalian Unit Pengelola Bendungan (UPB).
 
Pusat pengendalian juga mencatat tinggi muka air, debit masuk waduk dan curah hujan, termasuk forecasting berdasarkan data yang tercatat setiap jam dan hari.
 
Untuk pemeliharaan juga dilakukan secara rutin dan berkala sesuai dengan rencana operasi waduk yang sudah disusun," kata Kepala Satker Pembangunan Bendungan BBWS C3 Arbor Reseda.
 
Sementara itu, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia menerangkan, Bendungan Karian memiliki manfaat utama untuk memenuhi penyediaan air baku yang akan dialirkan melalui Intake Karian dengan kapasitas 5,5 m3/detik, dan Intake Ciuyah dengan kapasitas 9,1 m3/detik.
 
“Intake Ciuyah akan mengalirkan air baku di Jakarta Barat dengan kapasitas 3,2 m3/detik. Lalu Kabupaten Bogor dengan kapasitas 0,2 m3/detik serta Banten dengan kapasitas 5,7 m3/detik.
 
Sementara, Intake Karian juga memiliki fungsi untuk menambah kebutuhan suplai Daerah Irigasi (DI) Ciujung seluas 22.000 hektare dan mengalirkan air baku untuk Serang dan Cilegon dengan kapasitas 1,5 m3/detik," kata Bob.*

Baca juga: Kementerian PUPR: Bendungan Karian tambah pasokan air minum ke Jakarta

Baca juga: Waduk Karian di Lebak mulai tergenang air

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024