Kami sangat serius untuk mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik karena terbukti lebih irit bagi masyarakat dan mampu mengurangi emisi karbon secara signifikan sehingga target net zero emission (NZE) di tahun 2060 bisa dicapai atau bahkan lebih ce
Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) berinovasi dengan menjadikan aset tiang listrik sebagai stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) untuk kemudahan pengisian daya mobil listrik.

Terobosan itu dilakukan dalam upaya mendukung akselerasi ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Tanah Air.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, menjelaskan inovasi tersebut merupakan bentuk keseriusan PLN untuk menunjang infrastruktur ekosistem EV.

"Kami sangat serius untuk mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik karena terbukti lebih irit bagi masyarakat dan mampu mengurangi emisi karbon secara signifikan sehingga target net zero emission (NZE) di tahun 2060 bisa dicapai atau bahkan lebih cepat," kata Darmawan.

Baca juga: PLN telah bangun 624 SPKLU dukung ekosistem kendaraan listrik

PLN EYE atau SPKLU bertipe pole mounted charger merupakan inovasi menghadirkan EV charger dengan memanfaatkan tiang listrik PLN. Keberadaan EV charging tersebut diharapkan dapat menjangkau semua pengguna kendaraan listrik yang ingin mengisi ulang daya baterai kendaraannya.

"PLN berkomitmen untuk mendukung kokohnya ekosistem EV di tanah air. Melalui beragam inovasi yang terus berkembang, kami berharap masyarakat semakin yakin untuk beralih ke kendaraan listrik karena stasiun pengisiannya makin mudah dijumpai," ujar Darmawan.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Enjiniring Chairani Rachmatullah merinci bahwa saat ini sudah ada tiga prototipe SPKLU PLN EYE yang terpasang dan telah beroperasi.

Sebarannya, yakni dua di Kantor PLN KS Tubun Jakarta Barat dan satu di Sekolah Dasar (SD) Yasporbi Bidakara, Jakarta Selatan.

Baca juga: PLN sosialisasikan aturan P2TL terbaru kepada berbagai pihak

Saat ini, terdapat dua tipe kapasitas SPKLU PLN EYE, yakni 7 kilowatt (kW) dan 22 kW yang didesain PLN Enjiniring untuk pole mounted charger baik yang model menempel di luar (tiang listrik beton) maupun model masuk dalam tiang (tiang besi).

Selanjutnya, akan dilakukan asesmen dan perbaikan sehingga ke depan sudah terstandardisasi untuk seluruh SPKLU pole mounted charging.

Chairani mengatakan berkat transformasi digital tersebut membuat keberadaan SPKLU PLN makin mudah untuk ditemukan dengan bantuan SuperApp PLN Mobile.

"Pengguna EV cukup membuka aplikasi PLN Mobile di menu electric vehicle maka otomatis keberadaan SPKLU PLN yang terdekat akan ditemukan," katanya.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024