Kami minta petani dapat meningkatkan angka tanam padi, karena stok pupuk bersubsidi melimpah.
Lebak (ANTARA) -
Persediaan pupuk bersubsidi untuk kebutuhan petani di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten relatif aman dan mencukupi hingga indeks pertanaman (IP) 2,5 per musim sepanjang tahun 2024.
 
"Kami minta petani dapat meningkatkan angka tanam padi, karena stok pupuk bersubsidi melimpah," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar, di Lebak, Selasa.
 
Pemerintah komitmen untuk mendukung swasembada pangan dengan terpenuhi ketersediaan kuota pupuk bersubsidi.
 
Petani mendapatkan pupuk bersubsidi jenis Urea dan NPK dengan harga Rp2.600 per kg di kios-kios yang ditunjuk pemerintah daerah setempat.
 
"Semua petani bisa menebus pembelian pupuk bersubsidi itu di kios -kios resmi," kata Deni.
 
Menurut dia, kuota pupuk bersubsidi di Kabupaten Lebak pada 2024 dialokasikan untuk jenis Urea sebanyak 14.187 ton, dan NPK 13.300 ton.
 
Kuota pupuk bersubsidi sebanyak itu dipastikan relatif aman dan mencukupi untuk IP 2,5 per musim per tahun.
 
Sedangkan, kata dia, pupuk bersubsidi tahun 2023 untuk kuota Urea sebanyak 29.644 ton terealisasi 8.783 ton atau 29,6 persen, dan NPK alokasi 28.869 ton realisasi 8.677 ton atau 45,9 persen.
 
Dengan demikian, menurut dia, persediaan pupuk bersubsidi tahun 2024 masih aman dan mencukupi untuk kebutuhan petani.
 
Untuk mendapatkan pupuk bersubsidi itu sesuai permintaan petani dalam kelompok tani yang mengajukan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
 
Petani harus terdaftar dalam RDKK agar tepat sasaran untuk mendukung swasembada pangan di Kabupaten Lebak.
 
"Kami berharap petani bisa menyerap pupuk bersubsidi yang tergabung dalam kelompok tani sesuai pengajuan RDKK di 28 kecamatan," ujarnya menjelaskan.
 
Sejumlah petani di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mengaku merasa lega kuota pupuk bersubsidi terpenuhi untuk kebutuhan petani, sehingga dapat menekan biaya produksi. Sebab, saat ini harga pupuk kimia di pasaran untuk Urea dan NPK menembus Rp12.000/kg.
 
"Kami sangat senang dengan melakukan gerakan tanam setelah adanya pupuk bersubsidi itu, karena harganya relatif murah dibandingkan harga tanpa subsidi," kata Ketua Kelompok Tani Blok Sentral Rangkasbitung Kabupaten Lebak Ahmad (60).
Baca juga: Petani diminta gunakan pupuk organik untuk cegah kerusakan tanah
Baca juga: Alokasi pupuk bersubsidi di Lebak berkurang

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024