"(Pembelian alutsista) tidak melibatkan siapa pun sebenarnya. Dalam konteks government yang penting, yang penting buat saya government,"
Cilacap (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) tetap menerapkan sistem Government to Government atau Pemerintah ke Pemerintah (G2G).

"(Pembelian alutsista) tidak melibatkan siapa pun sebenarnya. Dalam konteks government yang penting, yang penting buat saya government," ujar Ganjar di Cilacap, Jawa Tengah.

Lalu, mengembangkan industri pertahanan dalam negeri. Ia mencontohkan, PT PAL Indonesia telah memproduksi kapal selam yang bekerjasama dengan Korea Selatan.

Menurutnya, pengembangan industri dalam negeri harus dilanjutkan dan ditingkatkan karena itu merupakan kekuatan anak bangsa.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menambahkan untuk bisa memperkuat pertahanan dan keamanan negara, konsistensi dalam perencanaan sangat penting.

"Jadi keajegan dalam perencanaan itu penting, jangan bolak balik. Sekali lagi itu penting. Maka butuh disusun buku putih pertahanan Indonesia," pungkasnya.

Sebelumnya, Minggu (7/1), Capres RI Ganjar Pranowo mengatakan bahwa kenaikan anggaran pertahanan menjadi 1 sampai 2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi keharusan.

"Alokasi 1 sampai 2 persen PDB, menurut saya menjadi keharusan agar kuat," kata Ganjar dalam debat ketiga yang mempertemukan antarcapres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu.

Di sisi lain, Ganjar mengatakan bahwa saat ini anggaran pertahanan belum ideal karena baru mencapai 0,78 persen dari PDB. Selain itu, dia mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen tiap tahunnya menjadi kewajiban.

Ganjar mengatakan bahwa langkah-langkah tersebut diperlukan sebagai solusi untuk mengejar ketertinggalan terkait rencana strategis (renstra) Kekuatan Pokok Minimum atau Minimum Essential Force (MEF) yang diperkirakan tidak mencapai target pada 2024.

Sebab itu, Ganjar mengatakan bahwa pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) harus menjadi investasi.

"Belanja alutsista kita harus menjadi investasi pertahanan kita. Tanknya dibuat di (PT) Pindad, helinya di PT DI, (kapal) Frigatnya di PT PAL, sibernya di PT LEN, maka kalau itu bisa kita optimalkan betul-betul, rasa-rasanya apa yang ingin kita capai dari Minimum Essential Force-nya akan tercapai," katanya.

Ganjar mengatakan pembelian alutsista yang menjadi investasi juga diperlukan agar pertahanan Indonesia tidak mengalami kemunduran.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan peserta pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024