aktivitas erupsi semakin tinggi, suara gemuruh dan dentuman juga sangat tinggi
Wulanggitang (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pasca kenaikan level dari Siaga menjadi Awas.

"Sejak dinaikkan tingkat aktivitas pada tanggal 9 Januari 2024 pukul 23.00 WITA, terlihat aktivitas erupsi semakin tinggi, suara gemuruh dan dentuman juga sangat tinggi, lalu mulai terlihat besarnya erupsi," kata Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki PVMBG, Iing Kusnadi di Wulanggitang, Flores Timur, Rabu malam.

Ia menjelaskan adanya aktivitas lava keluar secara intens pada rekahan sebelah utara-barat laut.

Selain itu terlihat luncuran batuan dari puncak erupsi menuju arah timur-timur laut dari Desa Nobo dan Nurabelen sejauh dua kilometer.

"Kelihatannya tidak ada pemukiman, tapi rumah kebun," ucapnya.

Baca juga: Nelayan Larantuka NTT bantu 200 kg hasil laut untuk pengungsi Lewotobi
Baca juga: Pj Gubernur NTT minta penyaluran bantuan secara baik

Sebagaimana rekomendasi yang dikeluarkan oleh PVMBG, menurut Iing ada rekahan utara-barat laut dengan kemungkinan luncuran larva ke arah tersebut.

Oleh karena itu, antisipasi yang dilakukan yakni menjauhi wilayah yang berada dalam radius sektoral lima kilometer itu.

Salah satu upaya yakni evakuasi masyarakat dari Desa Dulipali yang berpotensi menjadi daerah aliran lahar ke tempat yang lebih aman untuk menghindari ancaman atau risiko dari erupsi yang terus menerus terjadi.

"Kita harap masyarakat tidak mendekati sektoral lima kilometer itu," ujar dia.

Sejak kenaikan status aktivitas gunung menjadi level IV atau Awas, Gunung Lewotobi Laki-laki terus mengeluarkan bunyi dentuman dan gemuruh.

Baca juga: Warga di sekitar Gunung Lewotobi diminta mewaspadai dampak erupsi
Baca juga: Bandara Gewayantana Larantuka ditutup akibat erupsi Gunung Lewotobi


Iing mengatakan gemuruh menandakan gunung terjadi erupsi karena resonansi dari lubang dan dorongan magma ke atas.

Lebih lanjut ia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan apabila terjadi hujan di puncak gunung.

Hujan yang terjadi, kata Iing membawa material yang sudah ada seperti material piroklastik yakni pasir, debu, dan abu vulkanik.

"Kalau volume air banyak dan membawa material hasil erupsi maka mengakibatkan lahar," kata dia menjelaskan.

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki lontarkan abu setinggi 2.000 meter
Baca juga: Tim SAR evakuasi 11 warga Dulipali setelah kenaikan status Lewotobi
Baca juga: Status Gunung Lewotobi naik ke Awas, PVMBG imbau warga tinggalkan Desa Dulipali

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024